Peran para bobato negeri Minahasa yang didominasi oleh
kalangan teterusan dan waranei, lebih disebabkan karena kondisi keamanan masa lalu
yang terbilang rawan.
Permusuhan dan perang dengan kerajaan tetangga Bolaang di
bawah Raja Loloda, bahkan perang antarnegeri yang sering terjadi, menjadikan fungsi
militer menjadi vital di tiap negeri.
Di balik itu, dengan pengangkatan resmi para teterusan
dalam struktur pemerintahan memudahkan komunikasi penguasa Kompeni Belanda di
Manado untuk memanfaatkan penduduk dalam apa yang dinamakan werbare mannen (pria dewasa) Minahasa
untuk membangun benteng Amsterdam, perawatannya tahun ke tahun, sekaligus berbagai fasilitas Belanda lainnya di Manado. Termasuk dengan kelancaran pasokan padi dari pedalaman Minahasa ke Manado.
Selain tugas-tugas negeri, sewaktu-waktu ketika terjadi penyerangan
bajak laut Mindanau, Sulu atau bajak lokal, waranei negeri-negeri akan dipanggil untuk
mengusir bajak tersebut.
Pemanfaatan para pria dewasa di masa Kompeni Belanda bukan
hanya terjadi di Minahasa, tapi berlaku di semua kerajaan di Kepulauan Sangihe,
dimana penduduk prianya didata, untuk dimafaatkan dalam berbagai kepentingan
Kompeni Belanda serta penguasa lokal.
Kapiten Majoor atau Kapiten adalah pemimpin utama dalam
pengerahan waranei dengan dibantu perwira bawahannya. Keperwiraan dan
kepemimpinan para teterusan banyak mengantar mereka naik ke posisi
lebih tinggi, yakni sebagai pemimpin negeri, baik menjadi hukum atau hukum
majoor.
Hal ini terlihat ketika Paat, dan Supit naik ke posisi puncak
di Tomohon dan Tombariri, berangkat dari jabatan awal sebagai Kapiten tahun 1679,
kemudian Kapiten Majoor 1680, Hukum 1690, Hukum Majoor 1693 dan terakhir
sebagai Kepala Hukum Majoor tahun 1695. Rata-rata juga para Hukum dan Hukum
Majoor negeri lain di abad ke-17 adalah berasal dari kalangan perwira.
Terungkap pula kalau sejak masa itu campur tangan Kompeni
Belanda dalam kepemimpinan negeri Minahasa telah terjadi. Ini terlihat dalam
pengangkatan bobato dari tingkat bawah hingga atas yang dilakukan oleh para Residen
atau komandan benteng Amsterdam Manado, termasuk oleh para Gecommitteerde, yakni
komisi utusan Gubernur Maluku. Pengangkatan bobato dengan semua perangkatnya secara
demikian tetap berlangsung di abad ke-18.
Berikut masih nama-nama para bobato Minahasa pada bulan April 1695.
TONDANO
1.Hukum Majoor
Tambokani (Tambahani).
2.Hukum Majoor
Lobo.
3.Hukum Mewelan.
4.Kapiten
Tagilissan (Tangkilisan?).
5.Kapiten
Bewinkan (Wewengkang?).
6.Kapiten
Soemajo.
7.Kapiten Sigars (Sigar).
8.Kapiten
Saij-key (Sengkey).
9.Letnan Tamboer
rjian (Tamburian).
10.Vandrig Manoedos.
11.Vandrig Wa-as (Waas).
12.Sersan Koeijkoij.
13.Sersan Ka-alo (Kalo).
14.Sersan Kilis.
15.Kopral Wanaenas.
16.Kopral Toemewan (Tumewan).
17.Kopral Wesal
18.Marinjo Niba-an.
19.Marinjo Tobakkan (Tombokan?).
20.Marinjo Sangor.
21.Marinjo Sekij (Seke?).
22.Marinjo Pangauw (Pangau).
23.Marinjo Saloet.
24.Marinjo Roeminkap (Rumintjap).
25.Marinjo Mariril.
26 Marinjo Wallang Hade ?
REMBOKEN
1.Hukum Sindoe
(Sendow).
2.Hukum Quagouw (Koagow).
3.Kapiten Majoor
Kabingjem.
4.Kapiten Smarouw
(Sumarauw).
5.Letnan Rotor.
6.Vandrig Goaas.
7.Sersan
Pakkelos.
8.Sersan Rimojo.
9.Kopral Legi.
10.Marinjo Toelo.
TONSEA
1.Hukum Benas
(Wenas).
2.Hukum Kalalo.
3.Hukum Lewang.
4.Kapiten Dajong (Dajoh?).
5.Kapiten Boelang
(Bolang).
6.Letnan Campon.
7.Vandrig Jmpoelos (Dimpudus?).
8.Sersan Maware.
9.Sersan Minkiet
(Mingkid).
10.Sersan Tarore.
11.Kopral Sendoek (Senduk).
12.Kopral Boerok.
13.Marinjo Mingkiet (Mingkit).
14.Marinjo Tarore.
15.Marinjo Manget (Wanget).
16.Marinjo Kaisso (Kariso?)
KLABAT ATAS
1.Hukum Balobanko
(Walewangko).
2.Hukum Meij.
3.Kapiten
Tamandato (Tamandatu).
4.Kapiten Rompius
(Rompis).
5.Letnan
Borangi-an (Wurangian).
6.Vandrig
Ponda-ong (Pondaag).
7.Sersan Tasian.
8.Sersan Seke.
9.Kopral Kole.
10.Kopral Roemi-at (Rumiat).
11.Marinjo Donsoe.
12.Marinjo Tikoaloe (Tikoalu).
PONOSAKAN
1.Hukum Baiessem.
2.Hukum Timpal.
3.Kapiten Bira.
4.Kapiten Lankon.
5.Letnan Daroen
baninoea.
6.Letnan Koginggiang.
7.Vandrig Mang
co.
8.Vandrig Potanboenan
(Potambunan).
9.Sersan Pong-ajo
(Pongajow).
10.Sersan Gakon.
11.Sersan Tamban.
12.Kopral Mabiba-rompius.
13.Kopral Slap.
14.Kopral Ponda-ang (Pondaag).
15.Kopral Maloem.
16.Marinjo Bandack.
17.Marinjo Rompas.
18.Marinjo Bagamil.
19.Marinjo Manoniembar (Mononimbar).
20.Marinjo Omback.
RATAHAN
1.Hukum Lossong
(Losung).
2.Kapiten Mobaka.
3.Letnan Lankon.
4.Vandrig Londok.
5.Sersan Tomondo
(Tumondo).
6.Kopral Linkeij
(Lengkey).
7.Marinjo Ombo.
8.Marinjo...
(tidak diisi nama).
TONSAWANG
1.Hukum Karaoean
(Karauwan).
2.Hukum Roemapon.
3.Hukum
Tapoemaloe.
4.Hukum Terok.
5.Kapiten
Rotiting (Rotikan?).
6.Kapiten Rajo.
7.Kapiten Tora
(Torar?).
8.Letnan Kandij.
9.Letnan
Tapoemaloe.
10.Letnan Bokan.
11.Vandrig Solangbola.
12.Vandrig Talemale.
13.Vandrig Beling-beling.
14.Sersan Mokorang-ang.
15.Sersan Koemo Sawang.
16.Sersan Ginsoe.
17.Sersan Makoapoe.
18.Kopral Wingaab.
19.Kopral Komogonto.
20.Kopral Nambalos.
21.Kopral Dalos.
22.Kopral Paloan (Poluan?).
23.Kopral Mokokanso.
24.Marinjo Tankoeman (Tangkuman).
25.Marinjo Mouman.
26.Marinjo Lolimbotto (Lelengboto?).
PASAN
1.Hukum Ratang.
2.Hukum Polouan
(Poluan).
3.Kapiten Wabo.
4.Kapiten
Kalenas.
5.Letnan Tiagas.
6.Vandrig Wankeij
(Wangkei).
7.Sersan Gigikon.
8.Sersan
Tatoeako.
9.Kopral Makanto
mewan.
10.Kopral Soeboe.
11.Marinjo Lombon.
12.Marinjo Rabio.
13.Marinjo Kokogo.
14.Marinjo Tambakkon (Tombokan).
ARES
1.Hukum Majoor
Lolabij (Lalawi?).
2.Hukum Majoor
Lassout (Lasut).
3.Kapiten Paat.
4.Kapiten
Randang.
5.Letnan
Rembang-ang.
6.Vandrig
Kaligis.
7.Sersan Rantij
(Ranti).
8.Sersan Ombing
(Ombeng).
9.Sersan Momangin
(Momongan).
10.Kopral Lolong.
11.Marinjo Sogo.
12.Marinjo Mominka (Moningka).
13.Marinjo Lepouw.
BANTIK
1.Hukum
Lakoemanang.
2.Hukum Manol.
3.Kapiten Lonto.
4.Kapiten
Sangian.
5.Letnan Lombaan.
6.Sersan Mandagij
(Mandagi).
7.Sersan
Loemanabe.
8.Kopral
Kapapade.
9.Marinjo Rapae.
KLABAT BAWAH
1.Hukum Djego
(Diego).
2.Hukum Peleng.
3.Kapiten
Soeboeon (Subun).
4.Kapiten
Goemerong (Gumerung).
5.Letnan Magonta.
6.Letnan Boeboen.
7.Sersan Lolong.
8.Kopral Makos.
9.Marinjo Pedong.
10.Marinjo Siris.
11.Marinjo Maboeros.
NEGERI BARU
1.Hukum Marcus
Raroety (Ravuty).
2.Kapiten Hendrik
Oula-an (Ulaan).
3.Vandrig Pieter
Ombing (Ombeng)
4.Kopral Jonas
Bebenkan (Wewengkang?)
5.Marinjo
Dominicus Paijs (Paij).
1.Hukum David
Lialia (Liaha).
2.Kapiten
Anthonij Bakoba.
3.Marinjo Laurens
Bakola.
4.Marinjo Paulus
Maliees.
REFERENSI
Inventaris arsip Kompeni Belanda 1602-1795 (1811).
Nationaal Archief Nederland.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.