Oleh: Adrianus Kojongian
Philip Frederik Laurens Sigar. *) |
Genealogieonline Nederlands banyak
menolong keluarga yang ingin melacak silsilah keluarga. Namun, untuk silsilah
keluarga Sigar (Stamboom Zuur-Van Vuure),
khususnya keluarga dan keturunan Philip Frederik Laurens Sigar, terdapat beberapa kesalahan
mencolok yang membingungkan.
Pertama, ibu Philip Sigar, disebut
bernama Theresia Petronella Adriana Alling. Padahal iklan dukacita yang dimuat Philip Frederik
Laurens Sigar di Bataviaasch Nieuwsblad
30 Agustus 1939 jelas menyebut ibunya bernama J.Alling (sayang memang
kepanjangan namanya sulit diperoleh).
J.Alling meninggal di Manado Agustus
1939 dalam usia 74 tahun. Artinya, J. Alling lahir di tahun 1865. Sementara Theresia Petronella Adriana Alling dicatat Almanak van Nederlandsch-Indie voor het jaar
1843 dalam Aangiften van Overledenen in 1842,
telah meninggal di Manado tanggal 29 Januari 1842, masih berusia muda.
Theresia Petronella Alling bersaudara
dengan Frederik Jacobus Alling Jr dan Charles Alling. Ketiganya adalah anak
dari Frederik Jacobus Alling Sr.
Frederik Jacobus Alling (Sr) yang
dicatat Februari 1854 memiliki budel di
Tanawangko (Tombariri Minahasa) dari Louis Eduard Alling, datang dari Ambon.
Namanya tercatat dalam Doopregisters (register
baptisan) Ambon tahun 1835 dengan fam Alling atau Alleng.
Ia pindah ke Manado karena bekerja di dinas
pemerintahan Hindia-Belanda. Namanya mulai dicatat sebagai penduduk Eropa di
Manado sejak 1842 hingga tahun 1881. Tahun 1858 ia menjabat sebagai koffij-pakhuismeester di Sonder.
Tahun 1871 sebagai adjunkt Brandspuitmeester van de
spuit no 2 dan juga sebagai Griffier (panitera) Land-of Minahassa-raad.
Bulan Agustus 1877 Frederik Jacobus
Alling yang berpangkat Klerk Pertama diangkat jadi Komis Ketiga di kantor Residen Manado,
sebagai wakil dari Komis J.Pattijnama. Ia kemudian dipindah sebagai Komis di kantor Residen di Bandung (Preanger-Regentschappen). Bulan Mei 1881 dalam daftar penumpang Stoomschip ‘Generaal’ dari Surabaya dan
Semarang, Frederik Jacobus Alling disertai istri dengan 8 orang anak.
Tugasnya sebagai komis di Bandung tidak
lama, karena berita awal September 1881 menyatakan ia diberhentikan dengan
hormat, karena sakit, serta dipensiun Oktober 1882 .
ORANG TUA
Ayah Philip Frederik Laurens Sigar, yakni Philip Roeland
Sigar, termasuk tokoh misterius. Tapi dapat dipastikan adalah orang terdidik.
Ia diperkirakan lahir di tahun 1850-an, putra dari Lourens Roeland Sigar
(meninggal 2 Mei 1910), Hukum Kedua Langowan 1853 dan Hukum Besar Kepala
Distrik Langowan sedari Januari 1870
sampai Desember 1884 dengan titel kehormatan Majoor. Kakeknya adalah Benjamin
Thomas ‘Tawalijn’ Sigar (1790-1880), Majoor Kepala Distrik Langowan
selang 1848-1870 dan Kapitein Pasukan Tulungan Minahasa dalam Perang Diponegoro.
Philip Roeland Sigar memulai karirnya
sebagai Klerk di kantor Residen Manado. Kemudian tahun 1870-an ditempatkan sebagai Klerk
di kantor Residen Oostkust van Sumatra
(pantai timur Sumatera). Awal bulan
Februari 1873 ia diberhentikan dari kantor tersebut, dan pindah ke Batavia.
Dalam pemberitaan koran-koran selang Desember 1878 hingga Januari 1879, ia
dinyatakan berhenti sebagai Klerk di Algemeene
Secretarie (Sekretariat Umum) yang ada di Buitenzorg (Bogor).
Di masa ini, dapat dipastikan Philip
Roeland Sigar bertemu dengan keluarga Frederik Jacobus Alling yang dikenalinya
di kantor Residen Manado. Ia mengawini putrinya J.Alling, diperkirakan kejadiannya
di tahun 1880-an. Perkawinan Philip Roeland Sigar dengan J.Alling tidak terjadi
di Manado, karena tidak tercatat dalam Burgerlijke
Stand Huwelijken te Menado.
Tahun 1884 atau awal 1885, Philip
Roeland Sigar dan istrinya telah kembali ke Manado, seperti tersirat dari
pemberitaan Java Bode awal April 1885. Dan, di rumah ayahnya di Langowan, tanggal 17 Mei 1885, istrinya J.Alling melahirkan
Philip Frederik Laurens Sigar yang kemudian menjadi terkenal.
SEMBILAN ANAK
Genealogieonline Nederlands, (seakan) menulis
Philip Frederik Laurens Sigar dari istrinya Cornelie Emelie Maengkom, ‘hanya’
memiliki 4 anak. Sementara pada daftar penumpang m.s.’Christiaan Huygens’
Agustus 1929, Philip Sigar sudah dicatat bersama istri dengan 5 anak. Antaranya
R.J.Ph.Sigar, mej.Th.A.A.Sigar dan Ph.J.Sigar.
Cornelie Emelie Maengkom, istri Philip
Frederik Laurens Sigar, lahir di Tondano 15 Mei 1888 dan meninggal di Voorburg
7 Juli 1946. Ia adalah anak Jan Eduard Maengkom (1861-1927), Hukum Besar Kepala
Distrik Tondano-Touliang 1907-1917, lalu Majoor Distrik Tondano 1917-1921.
Genealogieonline justru melampir bersamaan
dengan silsilah Sigar, Bevolkingregister (register
penduduk) Amsterdam, dari keluarga Philip Frederik Laurens Sigar. Isinya, sangat
terperinci mencatat nama dan tanggal lahir ke sembilan anak mereka.
1. Roeland Jan Philip Sigar, Toulour (Tondano) 13 Februari
1910.
2. Therise Adriane Anthoinette Sigar, Manado 16 Agustus 1913.
3. Philippe Jules Sigar, Tondano 9 April 1914.
4. Benjamin Thomas Philip Sigar, Manado 9 Januari 1917.
5. Cecile Hilda Jeanette Sigar, Manado 27 Desember 1917.
6. Wilhelm Frans Johannes Sigar, Manado 29 Januari 1919.
7. Olga Nelly Sigar, Manado 18 Agustus 1920.
8. Dora Marie Sigar, Manado 1 September 1921.
9.
Frederika Sigar, Manado 18 Juni 1924.
Philip Sigar menyekolahkan kesemua
anaknya ke sekolah bergengsi. Berikut kutipan dari berbagai koran, dan dari
sana-sini.
Roeland Jan Philip Sigar lulus dari Koning Willem III School tahun 1932. Ia
kemudian bekerja di Pandhuisdienst (jawatan
rumah gadai). Agustus 1939 pindah dari Landspandhuis Bandung ke Pasar Senen
dengan pangkat ajunct hoofdbeheerder.
Kawin dengan Maengkom. Salah satu putranya yang lahir Agustus 1952 di Jakarta adalah
Laurence Johannes. Ia meninggal di Jakarta 4 September 1977.
Therise Adriane Anthoinette Sigar,
lulusan sekolah guru. Bulan Desember 1939 ia mengajar di Gouvernement Europeesche Lager School (ELS) II
Magelang. Ia kawin dengan Turang dan berdomisili di Makassar. Salah satu putra
mereka yang lahir September 1952 di Makassar Freek Herman Engelhardt.
Philippe Jules Sigar, lulus dari Amsterdamsch Lyceum afdeeling Gymnasium
1935, dan peroleh gelar Meester in de
Rechten (sarjana hukum) dari Gemeente
Universiteit Amsterdam 1946, kawin 14 Desember tahun 1946 itu juga dengan
Etty E.E.Pesik. Mr.Ph.J.Sigar menjadi pejabat tinggi di Kementerian Perhubungan
awal tahun 1950-an. Ia dikenal pula sebagai Sekretaris Umum Lembaga Alkitab
Indonesia (LAJ) sejak tahun 1964 yang menerjemahkan, mencetak dan menyebarkan Alkitab.
Benjamin Thomas Philip Sigar atau Tom
dikenal sebagai aktivis, lulus dari Hervormd
Lyceum afd. HBS A di Amsterdam 1936. Kawin dengan Elisabeth Maria Zuur dan
kedua dengan Pop Jaquet (meninggal di Leidschendam 8 Juli 1980). Tom Sigar
sendiri meninggal di Jakarta 9 Januari 1967.
Cecile Hilda Jeanette Sigar, lulusan apothekers-adsistent dari Amsterdam November
1937, kawin dengan Mr.S.S.Pelenkahu 10 Januari 1940. Salah seorang putrinya
Cecile Emelie Barnette lahir di Jakarta 26 Oktober 1940. Mr.Pelenkahu adalah
lulusan Rechtshoogeschool (Sekolah
Tinggi Hukum) Batavia. Tahun 1938 bekerja di Departemen Pekerjaan Umum. Bulan
Desember 1947 menjadi Menteri Sosial di kabinet Negara Indonesia Timur pimpinan
Ide Anak Agung Gde Agung. Kemudian bekerja di Kementerian Sosial RI. Mr.Pelenkahu
pun dikenal pernah menjadi bestur Parkindo April 1956.
Wilhelm Frans Johannes Sigar atau Wim,
meninggal di Davos Swiss 26 Februari 1961.
Olga Nelly Sigar, bersekolah di Koning
Willem III School Batavia, dan lulus dari Hervormd Lyceum afd.HBS A
Amsterdam 1938. Ia kawin dengan Drs.Estefanus Looho Apt yang meraih gelarnya
dari Leiden tahun 1947. Estefanus Looho pernah menjadi Inspektur Farmasi di tahun 1952
dan tahun 1961 bersama beberapa temannya mendirikan pabrik farmasi PT Vitapharm
di Surabaya.
Dora Marie Sigar, lulusan Christelijke Handels HBS (Hogere Burger School) di Nicolaas
Maesstraat Amsterdam 1940 kawin 7 Januari 1946 dengan Dr.Soemitro Djojohadikusumo
dan berputra Prabowo Subianto dan Hashim Sudjono Djojohadikusumo yang terkenal
sekarang sebagai politikus. Dora Marie Sigar meninggal di Singapura 23 Desember
2008.
Frederika Sigar yang dipanggil Didi,
lulusan RK MULO di ‘s-Gravenhage Juli 1941, kawin 5 Februari 1949 di Jakarta dengan
Mr.August Frans Ompi (kelahiran Lumpias 14 Juni 1918). Mr.Ompi lulus dari Koning
Willem III School dan Rechtshoogeschool. Tahun 1957 sebagai Counsellor
Perdagangan pada Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) pada PBB di New York.
Frederika Sigar meninggal di Amstelveen 28 September 1977. ***
*).Repro Bode Talumewo serta kroping koran Delpher dan almanak Google.
BAHAN OLAHAN
Almanak van Nederlandsch-Indie voor het jaar 1843,
1844,1858,1859,1863,1871.Buku Google.
Delpher Kranten:
Algemeen
Handelsblad 15 Juni 1935,2 Juli 1940.
Bataviaasch
Handelsblad 11 Desember 1878,4 Mei
1881.
Bataviaasch
Nieuwsblad 10 Juni 1938,3 Juni 1939,30
Agustus 1939,9 Desember 1939,28 Oktober 1940.
De Indische
Courant 21 Agustus 1929,22 Juli 1932.
De Locomotief 15 Desember 1878.
De Nieuwsgier 5 April 1956.
De
Residentiebode 15 Juli 1941.
De Telegraaf 7 September 1977,10 Juli 1980.
De Tijd 13 November 1937,22 Juni 1938,4 April 1947.
De Vrije Pers 19 September 1952.
Het Dagblad 11 Juli 1946,17 Desember 1946,22 April 1948.
Het Nieuws
van den Dag 6 Oktober 1877,4 Mei
1933,5 November 1938,29 Agustus 1939,29 Desember 1939.
Java Bode 1 Februari
1873,25 Agustus 1877,14 Desember1878,4 Februari 1881,9 September 1881,13
Oktober 1882,10 April 1885.
Nieuwsblad
van het Noorden 7 November 1939.
Rotterdamsch
Nieuwsblad 21 Januari 1879,28 Januari
1878,16 Maret 1881.
Ensiklopedia Tou Manado.
Genealogieonline
Nederlands (Stamboom Zuur-Van Vuure).
Index Doopregiesters Ambon-1.
Index Persoonsnamen van de collectie ‘Familiepapieren
Bloys van Treslong Prins’ (onderdeel van de Oost-Indische Bronnen).
Lang Parenteel (Burgerlijke
Stand Huwelijken te Menado).