Peta Minahasa dan negeri Tondano tahun 1679 (dagregister Robertus Padtbrugge, NL-HaNA_4.VEL_463). |
Meski belum resmi bernama Minahasa, masih umum disebut 'wilayah dari Manado' (landstreek van Manado), negeri-negeri Minahasa yang sejak abad ke-18 disebut Balak (lebih dikenal Walak), telah memiliki struktur pemerintahan yang teratur.
Kepala-kepala dari negeri besar adalah Hukum Majoor dan kepala negeri kecil bergelar Hukum, dengan perangkat bobatonya.
Dari raport Gubernur Robertus Padtbrugge tahun 1679 Tomohon menjadi negeri terbesar di Minahasa. Selain negeri Tomohon (Tomon), negeri kecil lain yang disebut adalah Cormassie (Kamasi) dan Tonteleti (Talete). Para Hukum dari ketiga negeri ini yang bergantian menjadi Hukum Majoor negeri besar Tomohon.
Menjelang tahun 1699 kondisi negeri-negeri Minahasa telah
banyak berubah. Tondano menjadi negeri dengan populasi terbesar, mekar menjadi
dua negeri besar dipimpin oleh dua orang Hukum Majoor. Di Manado tahun 1693 berdiri Negeri Baru. Demikian pula Ares yang sejak tahun 1690-an banyak disebut dengan nama beneden-negoryen (Negeri Bawah), terbagi
dua negeri besar dipimpin dua Hukum Majoor.
Dari catatan harian Sekretaris Pieter Alsteijn, Gecommitteerde Maluku yang mengunjungi Sulawesi Utara tahun 1695, beberapa
negeri kecil telah berdiri sebelum tahun tersebut. Kendati tidak menyebutkan
nama negeri-negeri tersebut, diketahui Kakaskasen menjadi dua negeri dipimpin
dua hukum, dengan keseluruhan bobato 12 orang. Tomohon tiga negeri dengan satu
hukum majoor dan dua hukum serta 15 bobato.
Sarongsong dua negeri dengan satu hukum majoor, satu
hukum dan 15 bobato. Tombariri dua negeri dengan satu hukum majoor, satu
hukum dan 17 bobato. Tongkimbut Atas satu negeri besar dipimpin hukum majoor
dan 12 bobato. Tongkimbut Bawah satu negeri dipimpin hukum dengan 13 bobato.
Tombasian dua negeri dipimpin dua hukum dengan 12 bobato. Rumoong satu hukum 10
bobato, serta Tompaso satu hukum dan 8 bobato.
Kemudian Remboken dua negeri dua hukum 10 bobato. Tondano
dua negeri besar dipimpin hukum majoor dan satu negeri kecil di bawah hukum.
Keseluruhan bobatonya 26 orang. Tonsea dua negeri dipimpin tiga hukum dengan 15
bobato. Klabat Atas dua negeri dipimpin dua hukum dan 12 bobato.
Ponosakan terdiri dua negeri dan 20 bobato. Ratahan satu
negeri dengan 8 bobato. Tonsawang empat negeri dipimpin empat hukum dengan 26
bobato. Pasan dua negeri dengan dua hukum dan 14 bobato.
Sementara negeri-negeri di kawasan Manado, Ares dengan dua
negeri besar dan 13 bobato. Bantik dua negeri dengan dua hukum dan 9 bobato.
Klabat Bawah dua negeri dipimpin dua hukum dan 8 bobato. Negeri Baru satu
negeri dipimpin hukum dan 5 bobato; serta Manado satu hukum dengan 4 bobato.
Terakhir Langowan dua negeri dipimpin dua hukum dengan 12 bobato, dan Kakas dua negeri, dua hukum dan bobato seluruhnya 14 orang.
Pada bulan April 1695 ketika dilakukan pendataan negeri,
bobato dan penduduk Minahasa, para pemimpin negeri dari Alsteijn memperoleh ‘hadiah’ tiga
jenis kain, guinees, chitsen dan basta. Kain terakhir berukuran sempit. 1
Namun, hanya pemimpin terpilih yang memperoleh tiga jenis
kain sekaligus. Para Hukum dari Ponosakan, Ratahan, Pasan, dan Tonsawang,
termasuk juga pemimpin negeri di kawasan Manado tidak memperolehnya.
Penerima paling besar adalah Supit dengan 4 guinees, 3 chitsen
dan 2 basta. Lontoh hanya memperoleh 2 chitsen dan Paat 1 guinees tambah 2 chitsen.
Tambahani dari Tondano menerima untuk tiap jenis 2 buah. Wenas dari Tonsea 2
guinees dan 1 chitsen. Walewangko dari Klabat Atas 2 guinees dan 1 untuk 2
jenis lain.
PENDUDUK
Pendataan mencakup penduduk dari tiap negeri Minahasa,
dengan hitungan penduduk dewasa (werbare
mannen), serta wanita dan anak-anak, ditambahkan para bobatonya pada penduduk
dewasa.
Total penduduk Minahasa pada April 1695 adalah 8.790 pria
dewasa, yang sewaktu-waktu menjadi prajurit, serta 14.913 wanita dan
anak-anak. Ikut dicatatkan pada pria dewasa perlengkapan senjata, berupa peda dan perisai, yakni sama banyak
dengan pria dewasa negeri-negeri.
No. |
Nama Negeri |
Pria Dewasa |
Wanita dan anak-anak |
Bobato |
1. |
Kakaskasen |
213 |
533 |
12 |
2. |
Tomohon |
800 |
1.700 |
15 |
3. |
Sarongsong |
203 |
520 |
10 |
4. |
Tombariri |
709 |
1.000 |
17 |
5. |
Tongkimbut Atas |
502 |
820 |
4 |
6. |
Tongkimbut Bawah |
347 |
500 |
13 |
7. |
Tombasian |
200 |
450 |
12 |
8. |
Rumoong |
260 |
283 |
10 |
9. |
Tompaso |
213 |
373 |
8 |
10. |
Langowan |
366 |
515 |
12 |
11. |
Kakas |
367 |
562 |
14 |
12. |
Remboken |
107 |
200 |
10 |
13. |
Tondano |
1.010 |
1.550 |
26 |
14. |
Tonsea |
390 |
1.100 |
15 |
15. |
Klabat Atas |
190 |
480 |
12 |
16. |
Ponosakan |
401 |
757 |
20 |
17. |
Ratahan |
210 |
300 |
8 |
18. |
Tonsawang |
400 |
510 |
26 |
19. |
Pasan |
305 |
611 |
14 |
20. |
Ares |
700 |
901 |
13 |
21. |
Bantik |
317 |
600 |
9 |
22. |
Klabat Bawah |
203 |
310 |
11 |
23. |
Negeri Baru |
45 |
158 |
5 |
24 |
Manado |
24 |
180 |
4 |
PARA BOBATO
Berikut adalah nama-nama para bobato Minahasa di bulan
April 1695.
1.Hukum Tikonoeboe (Tikonuwu).
2.Hukum Roemajar (Rumajar).
3.Kapiten Sirang.
4.Letnan Pinontoang (Pinontoan).
5.Vandrig Legit (Legi?).
6.Sersan Lonta-an (Lontaan).
7.Sersan Kallangi (Kalangi).
8.Kopral Panamon (Ponamon).
9.Kopral Woncaar (Wongkar).
10.Marinjo Lominpo (Lumempouw?).
11.Marinjo Tamboe (Tamboto?). TOMOHON
1.Hukum Majoor Paat.
2.Hukum Paat.
3.Hukum Lenson (Lensun).
4.Kapiten Sourento (Surentu).
5.Kapiten Bolo.
6.Letnan Taloemewo.
7.Vandrig Peenhong (Paendong?).
8.Vandrig Bondal (Wondal).
9.Sersan Roentomawal.
10.Sersan Roemaijal (Rumajar).
11.Kopral Bore.
12.Kopral Roemonkewas (Lumingkewas?).
13.Marinjo Ganij (Goni?).
14.Marinjo Somindop (Sumendap).SARONGSONG
1.Hukum Majoor Lonto (Lontoh).
2.Hukum Sibauro.
3.Kapiten Majoor Tapa.
4.Letnan Lompiso (Rompis?).
5.Vandrig Siobel.
6.Sersan Simbo.
7.Sersan Pontoewan.
8.Kopral Wose.
9.Marinjo Soemanto.TOMBARIRI
1.Hukum Majoor Soepit.
2.Hukum Tetengulkan.
3.Kapiten Majoor Polij.
4.Kapiten Majoor Robou (Robot?).
5.Kapiten Talombo.
6.Letnan Bondal (Wondal).
7.Vandrig Rapoe.
8.Sersan Mananka (Manangka),
9.Sersan Mapali.
10.Sersan Kalangeij (Kalangi).
11.Sersan Roemapa.
12.Kopral Poarajong (Porajow?).
13.Sersan Tinbal (Tumbel?).
14.Marinjo Peliadoe.
15.Marinjo Kaijwanko (Kaiwangko).
16.Marinjo Kawending (Karundeng).TONGKIMBUT ATAS
1.Hukum Majoor Tamboewoen (Tambuwun).
2.Kapiten Sampelang (Sampelan).
3.Letnan Pakatoe.
4.Vandrig Pangajoeng (Pongajow?).
5.Sersan Barongan.
6.Sersan Persik (Pesik).
7.Sersan Sambiling.
8.Kopral Rondonoeboe (Rondonuwu).
9.Kopral Lelibi.
10.Marinjo Soemilat (Sumilat).
11.Marinjo Anoijko.TONGKIMBUT BAWAH
1.Hukum Kaboela (Kaboeloer, Kawulur).
2.Kapiten Majoor Takas.
3.Kapiten Comminbin.
4.Letnan Londo (Londa).
5.Vandrig Abon.
6.Sersan Tiba (Tiwa?).
7.Sersan Minbu.
8.Kopral Ekiontu (?).
9.Kopral Kabatos.
10.Marinjo Rodi.
11.Marinjo Mang-are (Mangare).
12.Marinjo Moga.TOMBASIAN
1.Hukum Bonkare (Wongkar?).
2.Hukum Baromjan.
3.Kapiten Linkewas (Lingkewas).
4.Letnan Manorik (Manorek).
5.Vandrig Krisserang (?).
6.Sersan Manemibang.
7.Sersan Boejong.
8.Kopral Parendong (Paendong?).
9.Kopral Mamoto.
10.Marinjo Roemango.
1.Hukum Ongdang (Ondang).
2.Kapiten Oosoe (Osu).
3.Letnan Ratoemannoew ?
4.Vandrig Talienpon (Talimpong?).
5.Sersan Tampamaboan.
6.Kopral Lengan.
7.Marinjo Mamekin.
8.Marinjo Lolang-kiong.
9.Marinjo Soedag.TOMPASO
1.Hukum Rontoekahoe (Runtukahu).
2.Kapiten Kola (Pola?).
3.Letnan Kiwa (Tiwa?).
4.Letnan Londa.
5.Vandrig Smilat (Sumilat).
6.Sersan Loemankel.
7.Kopral Langi.LANGOWAN
1.Hukum Koema-at (Kumaat).
2.Hukum Wonij (Goni?).
3.Kapiten Someendak (Sumondak).
4.Kapiten Manjondak,
5.Letnan Towije.
6.Vandrig Noesa.
7.Sersan Tondonge.
8.Sersan Tawaloejangk (Tawalujan).
9.Kopral Salang-kela.
10.Kopral Oro (Oroh).
11.Marinjo Inbat (Imbat).KAKAS
1.Hukum Massangnie ?
2.Hukum Ramaroronej atau Ramoorong.
3.Kapiten Majoor Bekanij.
4.Kapiten Domingos.
5.Letnan Pamakkenam (Pamakenan).
6.Vandrig Bajo.
7.Sersan Sonkioij.
8.Sersan Goemoerong (Gumerung).
9.Kopral Tolandi (Tulandi).
10.Kopral Maganbarra.
11.Marinjo Possin.
12.Marinjo Bansi.
13.Marinjo Soelit.
REFERENSI
Inventaris arsip Kompeni Belanda 1602-1795 (1811). Nationaal
Archief Nederland.
1.Guinees, menurut VOC Glossarium, adalah jenis kain
katun berasal dari Gujarat. Chitsen adalah kain cita atau cinde, dan basta
adalah jenis tekstil dari Koromandel, jaman Kompeni jadi alat tukar utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.