Oleh: Adrianus Kojongian
Rumah di Tondano. *) |
Selalu
menarik mengikuti perjalanan sejarah Provinsi Sulawesi Utara, termasuk Provinsi
Gorontalo, bahkan Sulawesi Tengah ketika masih bernama Keresidenan Manado.
Keresidenan
Manado, telah berdiri sendiri, lepas dari Provinsi Maluku dengan beslit 31 Agustus 1861 (Staatsblad 128). Minahasa-Manado terbagi 5 afdeeling, yakni: Manado, Kema,
Tondano, Amurang dan Belang, serta Afdeeling Gorontalo mencakup
kerajaan-kerajaan di sepanjang pantai utara Sulawesi hingga wilayah di Teluk
Tomini dan pulau-pulaunya.
Penduduk,
dicatat pribumi Minahasa sebanyak 114.979 jiwa, Tionghoa 1.634, Eropa 746 dan
Arab 18. Jumlah ini tidak dihitung dengan Sangihe-Talaud sekitar 86.500, penduduk pantai
utara Sulawesi 24.500 dan Gorontalo 287.500 jiwa (mencakup pula penduduk di
kawasan Sulawesi Tengah sekarang).
Kehakiman
di Manado masih ditangani oleh lembaga bernama Land-of Minahassaraad (bukan Minahasaraad
bentukan 1919 yang merupakan Dewan Minahasa). Lembaga ini kemudian dimoikan menjadi Landraad. Ketuanya belum
dipimpin seorang Hakim, tapi masih dirangkap jabatan oleh Residen Manado.
Anggotanya selalu dua ambtenar atau warga Eropa, serta wakil Minahasa Kepala Distrik, selalu pula yang ada di pusat kota Manado. Bertindak sebagai Jaksa
Kepala (Hoofddjaksa) adalah A.B.Kalenkongan sejak 22 Agustus 1861, jurutulis
(Griffier) adalah komies dari kantor Residen, dan jurusita (deurwaarder)
J.E.Pattijnama.
Keamanan
diayomi Schutterij, dengan komandan adalah J.Schoe (sejak 20 Januari 1859)
berpangkat Kapitein. Staf terdiri Letnan Dua A.Willigen (17 Februari 1867) sebagai
ajudan, dan kwartiermeester Letnan Dua J.P.Tokaija (12 Oktober 1866). Perwira
lain adalah Letnan Satu J.H.B.Schutz (10 Oktober 1866), Letnan Dua
D.H.C.Verploegh Chasse (10 Maret 1870), dan Letnan Dua Kitjil Ali (7 Maret
1862), pimpinan orang Islam Manado.
Di
Kema, komandan Schutterij adalah Letnan Satu H.van Heuckelum (10 Juni 1872).
Komandan Amurang Letnan Satu F.A.Hennige (10 Juni 1872), dan di Belang,
dipegang J.Manuhurapon (3 Oktober 1872).
Tulisan
ini menyambung kronika Manado Tahun 1831, Manado Tahun 1848, Manado Tahun 1850, Manado Tahun1859, dan Manado Tahun 1870. Kali ini
dirangkum dari Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie tahun 1873. Tahun
disini harus dibaca sebagai aktivitas serta apa dan siapa Manado tahun
sebelumnya
PERSONIL KERESIDENAN
Residen:
P.van der Crab (sejak 27 Desember 1871).
Sekretaris
Residen: P.F.L.Kist (5 Mei 1872). Merangkap fungsi notaris dan vendumeester.
Kommies:
N.H.Hartman (28 November 1866).
Kommies
Ketiga: F.A.Hemmelmann (27 Februari 1872).
Kapitein
Cina: Ong Bondji (5 Maret 1871.
Luitenant
Cina: Que Ing Hin (5 Maret 1871).
Kepala
Orang Islam dengan rang Luitenant: Kitjil Ali (19 Maret 1862).
Landmeter:
F.W.Paepke Bulow.
BRANDSPUITWEZEN
Algemeen
brandspuitmeester: J.C.Motta.
Brandspuitmeester
van de spuit no. 1: A.A.Graswinkel.
Adjunkt
brandspuitmeester van de spuit no. 1: A.Niels.
Brandspuitmeester
van de spuit no.2: N.H.Hartman.
Adjunct
brandspuitmeester van de spuit no 2: F.J.Alling.
WIJKMEESTER
Wijkmeester
van de wijk lit.A : J.E.Pattijnama.
Wijkmeester
van de wijk lit.B : B.Salomonsz.
Wijkmeester
van de wijk lit.C : N.H.Hartman.
Wijkmeester
van de wijk lit.D : J.P.Tokaija.
Wijkmeester
van de wijk lit.E : J.C.Dircks.
Wijkmeester
van de wijk lit.F : W.Palenkahu.
Wijkmeester
van de wijk lit.F1: Tan Tjoe Seng.
Wijkmeester
van de wijk lit.G : Po An.
Wijkmeester
van de wijk lit. H : Kitjil Ali.
KONTROLIR
BINNENLANDSCH BESTUUR
Klas
Satu: J.S.van den Broek (8 Oktober 1864).
Klas
Dua: F.A.Hennige (16 Maret 1871); J.P.van Harencarspel (4 April 1872).
Klas
Tiga: H.van Heuckelum (30 Juni 1869); H.L.van der Waarden (22 Februari 1870);
G.A.Wilken (22 September 1870); P.J.Kooreman (28 Mei 1871); F.von Faber (19
November 1871); J.P.Th.van Nunen (4 April 1872).
Ambtenar
ter beschikking: Jhr.W.H.W.de Kock (26 Mei 1872).
PERSONIL
LAIN DI PEDALAMAN
Afdeeling
Manado
Kontrolir
klas 1: J.S.van den Broek.
Klerk,
juga onderpakhuismeester di Tanawangko: W.J.Lefrandt.
Afdeeling
Kema
Kontrolir
klas 3: H.van Heuckelum.
Klerk,
juga onderpakhuismeester dan onderhavenmester: C.Th.H.Winckler.
Afdeeling
Tondano
Kontrolir
klas 2: J.P.van Harencarspel.
Koffij-pakhuismeester
Tondano: D.Hartman.
Koffij-pakhuismeester
Kakas: J.G.Wilson.
Koffij-pakhuismeester
Remboken: J.Lang.
Koffij-pakhuismeester
Tomohon: J.J.Tokaija.
Afdeeling
Amurang
Kontrolir
Klas 2: F.A.Hennige.
Klerk,
juga onderpakhuismeester dan onderhavenmeester Amurang: D.F.Cellose.
Koffij-pakhuismeester
Sonder: J.D.A.Cellose.
Koffij-pakhuismeester
Wakan: S.Tumbuan.
Koffij-pakhuismeester
Motoling: J.E.Jacob.
Afdeeling
Belang
Kontrolir
klas 3: G.A.Wilken.
Koffij-pakhuismeester
dan havenmeester Belang: J.Manuhuruapon.
Koffij-pakhuismeester
Tompasak: L.L.Z.Mamahit.
Afdeeling
Gorontalo
Asisten-Residen,
juga fungsi notaries dan vendumeester: J.G.F.Riedel, (7 Februari 1864).
Jaksa
Rijksraden Gorontalo: W.B.Kalenkongan (23 Oktober 1863).
Kepala
Borgo pribumi (Inlandsche burger): P.Wenas.
Kapitein
Orang Bugis di Gorontalo: Lamato.
Kapitein
Orang Bugis di Kepulauan Togian: Oewa Gauw.
BRANSPUITWEZEN
Algemeen
branspuitmeester: A.Esink.
Brandspuitmeester:
W.D.van Baak.
Adjunct
Brandspuitmeester: H.Repi.
BINNENLANDSCH BESTUUR
Kontrolir
klas 3 berkedudukan di ibukota Gorontalo bertanggungjawab mengontrol distrik-distrik
Kota, Telaga dan Tapa (afdeeling Gorontalo): P.J.Kooreman.
Kontrolir
klas 3 berkedudukan Bone, mengontrol distrik-distrik Kabila, Bone, Bintauna dan
Suwawa (afdeeling Bone): H.L.van der Waaeden.
Kontrolir
kals 3 berkedudukan Limboto, mengontrol distrik-distrik Tibawa, Batudaa dan
Paguyaman (afdeeling Limboto): F.von Faver.
Kontrolir
klas 3 berkedudukan Kwandang mengontrol distrik-distrik Kwandang dan Atinggola,
juga mengawasi kerajaan Bwool: J.P.Th.van Nunen.
Ambtenar
ter beschikking berkedudukan Paguat mengontrol distrik Paguat, Pentadu dan
Potanga (afdeeling Boalemo), juga mengawasi negeri-negeri di pedalaman Teluk
Tomini: (kosong).
RAJA-RAJA
Raja
Bolaang Mongondow: Johannis Manuel Manoppo, (6 September 1862).
Raja
Bolaang Uki: Moehammad Aliyoe’d-Dini IskandarAli van Goebal, (30 Desember
1867).
Raja
Bintauna: Salmon Datoenselang, (29 Juni 1865).
Raja
Kaidipang: Gongala Koromput, (13 Maret 1865).
Raja
Bwool: Teroengkoe, juga bernama Siradjoe ‘d-Din, (10 Oktober 1863).
Raja-raja
masuk Afdeeling Gorontalo:
Raja
Gorontalo: Djainal Abidin (Zainoe ‘l-Abidin) Alhabsi Monoarfa, (6 Juni 1850).
Raja
Limboto: (kosong).
Raja
Bone: (kosong).
Raja
Atinggola: (kosong).
Raja
Boalemo: (kosong).
Raja
Moeton: Mangkaoem, (26 Mei 1856).
Raja
Parigi: Prins Tjali, (17 September 1862).
Raja-raja
di Kepulauan Sangihe
Raja
Tabukan: Hendrik David Paparang, (8 Agustus 1851).
Raja
Taruna: Martens Jacobsz, (12 September
1870).
Raja
Siau: Jacobs Ponto, (22 September 1850).
Raja
Kandar: Daniel Petrus Janis, (25 Juli 1861).
Raja
Manganitu: Manuel Mocodompis, (14 Juli 1864).
Raja
Tagulandang: (kosong).
PENDIDIKAN
Kweekschool
Nederlandsche Zendeling Genootschap di Tanawangko, direkturnya adalah
N.Graafland, dan guru bantu (Hulponderwijzer) L.Maukar.
Sekolah
Gubernemen (Gouvernement School) sebanyak 12 buah. Manado dipimpin M.Makaampo (9 Januari 1860); Lotta: D.Sarajar (30 Maret 1866); Tateli: M.Salmon (29 Otober 1866); Tanawangko: J.Marcus (1853); Paniki
di bawah: M.Gosal (6 Januari 1870); Kema:
M.Cumantas (22 Juli 1857); Likupang:
J.Codoati (12 April 1852); Tondano:
N.E.Paath (25 September 1852); Kapataran:
D.Maukar (29 April 1867); Kakas:
L.Palilingan (15 April 1865); Langowan:
S.Warouw (29 September 1866); dan Amurang:
P.Lutam (15 Desember 1868).
Sekolah
negeri (Negorij School) 26 buah. Lobu:
M.Wawointana; Koka: C.Lumowa; Tinoor: S.P.Liow; Warembungan: D.Pangemanan; Senduk:
W.Tombes; Maasing: J.Pangemanan; Airmadidi: K.Dededaka; Tonsea Lama: J.A.Dimpudus; Maumbi: J.Pinontoan; Kuwil: J.Bojoh; Pangolombian: D.Wajong; Kembes:
S.Rengku; Teep: S.Runturambi; Tangkunei: N,Kolondam; Suluun: N.Malingkonor; Popontolen: J.Ratag; Lelema: J.Pangkej; Munte: W.Rorimpandej; Tenga:
J.Tambuwun; Pakuweru: J.Kumaat; Elusan: T.Runtunuwu; Radei: C.Tarore; Maliku: Z.Rantung; Pinaling:
J.Turangan; Poopo: K.Rantung dan Picuan: J.Sampoh.
Sekolah
Genootschap sebanyak 114 buah dengan para guru (onderwijzer). Atep: G.Tampenawas, Palamba: S.Warouw; Talawatu:
N.Lalu; Passo: A.Montolalu; Toulian: P.Sumampouw; Panasen:A.Winokan; Kayuwatu: N.Rumajar; Karor:
N.Paoki; Somboki: J.Tawan; Remboken: J.Pangemanan; Kasuratan: J.Kaligis; Tompaso: H.Kalangi; Tolok: M.Mandang; Kanonang:
J.Umboh; Tondegesan: A.Kuhu; Kawangkoan: J.Surentu; Kayuuwi: M.Kaligis; Tombasian di atas: J.Kumaseh; Sonder:
J.Woeten, Kiawa: P.Soemoeal, Leilem: J.Regar; Tincep: A.Wajongkere; Pinapalangkow:
E.Koho; Mapanget: T.Mantiri; Kapoya: F.Sangeroki; Rambunan: H.Geroeng; Tara-Tara: J.Tiwow; Lolah: J.Roring; Woloan:
D.Pangemanan.
Makalisung: P.P.Mangi; Rerer: J.Loing; Kolongan: J.H.Rotinsulu; Sawangan: E.Tumbel;
Kombi: S.Bengij; Ranowangko: J.Regah; Lalumpe:
J.Rambitan; Tulap: E.Togas; Kayuroya: E.Sanggor; Watulanei: C.Tawaeng; Telap: P.Makaleweij; Watumea: M.Legoh; Eris: J.Adam; Touliang
Kecil: A.Lewuh; Koya: J.Giroth; Ratahan: A.Lengkej; Pangu: E.Kolinoh; Lindanen:
E.Supit; Bentenan: W.Sandag; Tatengesan:
C.Rotuhoi; Wiau: J.Kardenas; Mundung: P.Supit; Tombatu: J.Borung; Kali:
J.Poluan; Silian: J.Liwan; Liwutung: S.Ginsu; Watulinei: P.Lowongan; Wuwuk:
A.Roemengan; Talaitad: P.Ondang; Lapi: G.Rompas; Koreng: Z.Sinjal; Kaneyan:
L.Ratag; Pinamorongan: J.Worotitjan; Paslaten: W.Kaoenang; Rumoong Atas: J.Toemiwa; Tumpaan: D.Jacobusz; Paslaten: O.Ratag; Tandengan: A.Kawengian; Pondang:
S.Girot; Kumelembuai: Z.Lapian; Wuwuk: J.Liando; Karimbow: M.Kaligis; Wakan:
L.Toemiwa; Tewasen: J.Toemoejoe; Rumoong Bawah: S.Pangkej; Pakuure: L.Lumintang; Pontak: M.Rantoeng; Mopolo: J.Rompas; Lompad:
J.Rasoew; Motoling: J.Lampoes; Wanga: J.Salangkar; Tokin: J.Mowoto; Tomohon:
E.Lasut; Tataaran: S.Lantong; Rurukan: S.Lengkong; Kakaskasen: J.Tumbelaka; Kayawu: N.Sandah; Kinilow: E.Malonda; Sarongsong:
A.Wajong; Lahendong: A.Pijoh; Pinaras: M.Gosal; Sawangan: J.Bolang; Singkil:
W.Woeloer; Kolongan: K.Umboh; Talawaan: J.Mantiri; Tetei: J.Tirajoh; Lumpias: D.Tankilisan; Sawangan:
H.Tikoaloe; Batu: L.Roring; Treman: N.Dumais; Kaasar: D.Bolang; Tumaluntung:
J.Inarai; Sawangan: H.Sontej; Tangari: F.C.Walanda; Sukur: E.Wulur; Matungkas:
J.Maramis; Tatelu: S.Pandej; Lilang: A.Maramis; Tanjung Merah: C.D.Worotikan; Lansot:
A.Wuisan; Pakuweru: J.Kumaat dan Raanan: M.Sarongsong.
Di
Afdeeling Gorontalo terdapat 4 Sekolah Gubernemen. Khusus di Gorontalo 2 buah,
yakni Sekolah Gubernemen dengan guru S.H.Paulus (27 Oktober 1866), dan satu
lainnya dengan guru M.Emor (17 Oktober 1860). Sekolah lain di Bone dipimpin
guru W.P.Wowor (27 Oktober 1866), dan di Limboto dengan guru B.Tangkudung (29
Desember 1864).
Di
Kepulauan Sangihe terdapat 25 Sekolah Gubernemen. Tabukan: J.Lalenoh (1865); Kulur:
P.Manoempil (10 Agustus 1870); Manalu:
N.Parain (10 Juni 1869); Tarian:
P.Andaria (28 Februari 1870); Kuma:
L.Jacob (1863); Manganitu: M.Liando
(1862); Tawoali: M.Berhimpon (11 Mei
1872); Lapango: J.Jacob; Taruna: Z.Makahanap (11 Mei 1879); Kolongan: Z.Waroka (19 November 1861); Kandar: P.Ontol (16 Januari 1866); Tagulandang: J.Sondag (6 Desember 1871);
Haas: J.Makasihi (23 Februari 1866); Minanga: S.Ponto (20 April 1861); Mahumu: J.Elieser (10 Agustus 1867); Dagho: J.Judas (10 Agustus 1867); Tamako: J.Makagiansar (1866); Ulu: L.Takainginan (27 Maret 1863); Sawan: P.Nathan (10 Agustus 1867); Talawid: J.Arerus (10 Agustus 1867); Lia: S.Kabschun (10 Agustus 1867);
Kiawang: Kalampung (1 November 1872); Siau:
(kosong); Saluran: B.Tamunu serta Sawang-Siau: N.Sakoedoe (1867).
Terdapat
pula 15 Sekolah Negeri. Ondong:
P.Pasandaran (11 Februari 1860); Makalehi:
L.Johannis (1 Mei 1847); Riauw:
J.Lombo (1 Februari 1858); Mala: S.Sigandong (4 April 1867); Barauw: S.Bangka (1 Maret 1868); Kanawong: J.Kramen; Lai: J.Berkati (1 Juni 1866); Beong:
M.Labeij; Bunias: J.Dramuh; Parat: A.Kudaboru (12 Februari 1859); Lehi: J.Bawole (1 April 1866); Karakitan: E.Nusa; Kalama: (kosong); Mulingen:
D.Bawole (1871); serta di Karatung-Tagulandang:
(kosong).
Di
Kepulauan Talaud sendiri terdapat 4 sekolah negeri. Di Loba dan Beo, gurunya
belum diisi, tapi di Menarang dijabat P.Picauli sejak 8 Oktober 1870, sementara sekolah di Moronge
dipegang J.Rumouw.
AGAMA
Majelis
Jemaat Protestan Manado dipimpin pejabat Predikant F.H.Linemann selaku
president. Untuk Jemaat Eropa ouderlingen (penatua) adalah J.Schoe dan F.W.Paepke Bulow. Penatua untuk jemaat berbahasa Melayu E.Pattijnama dan H.Scholtz. Sebagai
diaken adalah G.H.B.Hofman, N.H.Hartman,
Z.Scholtz, J.P.Tokaija, J.E.Pattijnama dan A.B.Kalenkongan.
Para
Zendeling Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) yang bertugas di Minahasa
terdiri: Tondano: H.Rooker (8 April 1855); Langowan: M.Brouwer (1869); Tomohon:
N.P.Wilken (7 Mei 1842) dan J.Louwerier (8 Oktober 1868); Kumelembuai: S.Ulfers (18 Januari 1848); Tanawangko: H.Bettink (30 Mei 1868); Airmadidi: H.J.Tendeloo (30 Agustus 1857); Sonder: J.A.F.Schwarz (30 Agustus 1857); Ratahan: J.N.Wiersma (3 April 1863); dan Amurang: C.J.van de Liefde.
Selain
NZG yang bekerja di Minahasa, di Kepulauan Sangihe dan Talaud bekerja para zendeling dari Gossnersche Zendingvereeniging. Di Sangihe zendeling
C.J.M.L.Schroder (15 Juli 1854) bertempat di Tabukan, C.F.Steller (15 Juli 1854) di Manganitu; A.Grohe (15 Juli 1854) di Tamako, C.F.W.Tauffman (15
Juli 1854) di Ulu dan J.F.Kelling (15 Juli 1854) di Tagulandang.
Sementara
di Kepulauan Talaud bertugas zendeling W.Richter (15 Juli 1856) di Rainis, dan
P.Gunther (15 Juli 1856) di Kabaruan. ***
*).Foto koleksi Rijksmuseum
nl.
SUMBER TULISAN
Regeeringsalmanak
voor Nederlandsch-Indie tahun 1873 koleksi Sammlungen der Staastbibliothek zu Berlin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.