Kamis, 08 Oktober 2015

Tentang Keluarga Sigar







                                                           Oleh: Adrianus Kojongian







Philip Frederik Laurens Sigar. *)






Genealogieonline Nederlands banyak menolong keluarga yang ingin melacak silsilah keluarga. Namun, untuk silsilah keluarga Sigar (Stamboom Zuur-Van Vuure), khususnya keluarga dan keturunan Philip Frederik Laurens Sigar, terdapat beberapa kesalahan mencolok yang membingungkan.

Pertama, ibu Philip Sigar, disebut bernama Theresia Petronella Adriana Alling. Padahal iklan dukacita yang dimuat Philip Frederik Laurens Sigar di Bataviaasch Nieuwsblad 30 Agustus 1939 jelas menyebut ibunya bernama J.Alling (sayang memang kepanjangan namanya sulit diperoleh).


 
J.Alling meninggal di Manado Agustus 1939 dalam usia 74 tahun. Artinya, J. Alling lahir di tahun 1865. Sementara Theresia Petronella Adriana Alling dicatat Almanak van Nederlandsch-Indie voor het jaar 1843 dalam Aangiften van Overledenen in 1842, telah meninggal di Manado tanggal 29 Januari 1842, masih berusia muda.





Theresia Petronella Alling bersaudara dengan Frederik Jacobus Alling Jr dan Charles Alling. Ketiganya adalah anak dari Frederik Jacobus Alling Sr.

Frederik Jacobus Alling (Sr) yang dicatat Februari 1854 memiliki budel  di Tanawangko (Tombariri Minahasa) dari Louis Eduard Alling, datang dari Ambon. Namanya tercatat dalam Doopregisters (register baptisan) Ambon tahun 1835 dengan fam Alling atau Alleng.

Ia pindah ke Manado karena bekerja di dinas pemerintahan Hindia-Belanda. Namanya mulai dicatat sebagai penduduk Eropa di Manado sejak 1842 hingga tahun 1881. Tahun 1858 ia menjabat sebagai koffij-pakhuismeester di Sonder. Tahun  1871 sebagai adjunkt Brandspuitmeester  van de spuit no 2 dan juga sebagai Griffier (panitera) Land-of Minahassa-raad.

Bulan Agustus 1877 Frederik Jacobus Alling yang berpangkat Klerk Pertama diangkat jadi  Komis Ketiga di kantor Residen Manado, sebagai wakil dari Komis J.Pattijnama. Ia kemudian dipindah  sebagai Komis di kantor Residen di Bandung (Preanger-Regentschappen). Bulan Mei  1881 dalam daftar penumpang Stoomschip ‘Generaal’ dari Surabaya dan Semarang, Frederik Jacobus Alling disertai istri dengan 8 orang anak.

Tugasnya sebagai komis di Bandung tidak lama, karena berita awal September 1881 menyatakan ia diberhentikan dengan hormat, karena sakit, serta dipensiun Oktober 1882 .




ORANG TUA
Ayah Philip Frederik Laurens Sigar, yakni Philip Roeland Sigar, termasuk tokoh misterius. Tapi dapat dipastikan adalah orang terdidik. Ia diperkirakan lahir di tahun 1850-an, putra dari Lourens Roeland Sigar (meninggal 2 Mei 1910), Hukum Kedua Langowan 1853 dan Hukum Besar Kepala Distrik Langowan  sedari Januari 1870 sampai Desember 1884 dengan titel kehormatan Majoor. Kakeknya adalah Benjamin Thomas ‘Tawalijn’ Sigar   (1790-1880), Majoor Kepala Distrik Langowan selang 1848-1870 dan Kapitein Pasukan Tulungan Minahasa dalam Perang Diponegoro.

Philip Roeland Sigar memulai karirnya sebagai Klerk di kantor Residen Manado. Kemudian tahun 1870-an ditempatkan sebagai Klerk di kantor Residen Oostkust van Sumatra (pantai timur Sumatera).  Awal bulan Februari 1873 ia diberhentikan dari kantor tersebut, dan pindah ke Batavia. Dalam pemberitaan koran-koran selang Desember 1878 hingga Januari 1879, ia dinyatakan berhenti sebagai Klerk di Algemeene Secretarie (Sekretariat Umum) yang ada di Buitenzorg (Bogor).




Di masa ini, dapat dipastikan Philip Roeland Sigar bertemu dengan keluarga Frederik Jacobus Alling yang dikenalinya di kantor Residen Manado. Ia mengawini putrinya J.Alling, diperkirakan kejadiannya di tahun 1880-an. Perkawinan Philip Roeland Sigar dengan J.Alling tidak terjadi di Manado, karena tidak tercatat dalam Burgerlijke Stand Huwelijken te Menado.

Tahun 1884 atau awal 1885, Philip Roeland Sigar dan istrinya telah kembali ke Manado, seperti tersirat dari pemberitaan Java Bode awal April 1885. Dan, di rumah ayahnya di Langowan, tanggal  17 Mei 1885, istrinya J.Alling melahirkan Philip Frederik Laurens Sigar yang kemudian menjadi terkenal.

SEMBILAN ANAK
Genealogieonline Nederlands, (seakan) menulis Philip Frederik Laurens Sigar dari istrinya Cornelie Emelie Maengkom, ‘hanya’ memiliki 4 anak. Sementara pada daftar penumpang m.s.’Christiaan Huygens’ Agustus 1929, Philip Sigar sudah dicatat bersama istri dengan 5 anak. Antaranya R.J.Ph.Sigar, mej.Th.A.A.Sigar dan Ph.J.Sigar.

Cornelie Emelie Maengkom, istri Philip Frederik Laurens Sigar, lahir di Tondano 15 Mei 1888 dan meninggal di Voorburg 7 Juli 1946. Ia adalah anak Jan Eduard Maengkom (1861-1927), Hukum Besar Kepala Distrik Tondano-Touliang 1907-1917, lalu Majoor Distrik Tondano 1917-1921.

Genealogieonline justru melampir bersamaan dengan silsilah Sigar, Bevolkingregister (register penduduk) Amsterdam, dari keluarga Philip Frederik Laurens Sigar. Isinya, sangat terperinci mencatat nama dan tanggal lahir ke sembilan anak mereka.

1.      Roeland Jan Philip Sigar, Toulour (Tondano) 13 Februari 1910.
2.     Therise Adriane Anthoinette Sigar, Manado 16 Agustus 1913.
3.      Philippe Jules Sigar, Tondano 9 April 1914.
4.      Benjamin Thomas Philip Sigar, Manado 9 Januari 1917.
5.      Cecile Hilda Jeanette Sigar, Manado 27 Desember 1917.
6.      Wilhelm Frans Johannes Sigar, Manado 29 Januari 1919.
7.       Olga Nelly Sigar, Manado 18 Agustus 1920.
8.       Dora Marie Sigar, Manado 1 September 1921.
9.       Frederika Sigar, Manado 18 Juni 1924.

Philip Sigar menyekolahkan kesemua anaknya ke sekolah bergengsi. Berikut kutipan dari berbagai koran, dan dari sana-sini.

Roeland Jan Philip Sigar lulus dari Koning Willem III School tahun 1932. Ia kemudian bekerja di Pandhuisdienst (jawatan rumah gadai). Agustus 1939 pindah dari Landspandhuis Bandung ke Pasar Senen dengan pangkat ajunct hoofdbeheerder. Kawin dengan Maengkom. Salah satu putranya yang lahir Agustus 1952 di Jakarta adalah Laurence Johannes. Ia meninggal di Jakarta 4 September 1977.

Therise Adriane Anthoinette Sigar, lulusan sekolah guru. Bulan Desember 1939 ia mengajar di Gouvernement Europeesche Lager School (ELS) II Magelang. Ia kawin dengan Turang dan berdomisili di Makassar. Salah satu putra mereka yang lahir September 1952 di Makassar Freek Herman Engelhardt.

Philippe Jules Sigar, lulus dari Amsterdamsch Lyceum afdeeling Gymnasium 1935, dan peroleh gelar Meester in de Rechten (sarjana hukum) dari Gemeente Universiteit Amsterdam 1946, kawin 14 Desember tahun 1946 itu juga dengan Etty E.E.Pesik. Mr.Ph.J.Sigar menjadi pejabat tinggi di Kementerian Perhubungan awal tahun 1950-an. Ia dikenal pula sebagai Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Indonesia (LAJ) sejak tahun 1964 yang menerjemahkan, mencetak dan menyebarkan Alkitab.

Benjamin Thomas Philip Sigar atau Tom dikenal sebagai aktivis, lulus dari Hervormd Lyceum afd. HBS A di Amsterdam 1936. Kawin dengan Elisabeth Maria Zuur dan kedua dengan Pop Jaquet (meninggal di Leidschendam 8 Juli 1980). Tom Sigar sendiri meninggal di Jakarta 9 Januari 1967.

Cecile Hilda Jeanette Sigar, lulusan apothekers-adsistent dari Amsterdam November 1937, kawin dengan Mr.S.S.Pelenkahu 10 Januari 1940. Salah seorang putrinya Cecile Emelie Barnette lahir di Jakarta 26 Oktober 1940. Mr.Pelenkahu adalah lulusan Rechtshoogeschool (Sekolah Tinggi Hukum) Batavia. Tahun 1938 bekerja di Departemen Pekerjaan Umum. Bulan Desember 1947 menjadi Menteri Sosial di kabinet Negara Indonesia Timur pimpinan Ide Anak Agung Gde Agung. Kemudian bekerja di Kementerian Sosial RI. Mr.Pelenkahu pun dikenal pernah menjadi bestur Parkindo April 1956.

Wilhelm Frans Johannes Sigar atau Wim, meninggal di Davos Swiss 26 Februari 1961.

Olga Nelly Sigar, bersekolah di Koning Willem  III School Batavia, dan  lulus dari Hervormd Lyceum afd.HBS A Amsterdam 1938. Ia kawin dengan Drs.Estefanus Looho Apt yang meraih gelarnya dari Leiden tahun 1947. Estefanus Looho pernah menjadi Inspektur Farmasi di tahun 1952 dan tahun 1961 bersama beberapa temannya mendirikan pabrik farmasi PT Vitapharm di Surabaya.

Dora Marie Sigar, lulusan Christelijke Handels HBS (Hogere Burger School) di Nicolaas Maesstraat Amsterdam 1940 kawin 7 Januari 1946 dengan Dr.Soemitro Djojohadikusumo dan berputra Prabowo Subianto dan Hashim Sudjono Djojohadikusumo yang terkenal sekarang sebagai politikus. Dora Marie Sigar meninggal di Singapura 23 Desember 2008.

Frederika Sigar yang dipanggil Didi, lulusan RK MULO di ‘s-Gravenhage Juli 1941, kawin 5 Februari 1949 di Jakarta dengan Mr.August Frans Ompi (kelahiran Lumpias 14 Juni 1918). Mr.Ompi lulus dari Koning Willem III School dan Rechtshoogeschool. Tahun 1957 sebagai Counsellor Perdagangan pada Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) pada PBB di New York. Frederika Sigar meninggal di Amstelveen 28 September 1977. ***


 
*).Repro Bode Talumewo serta kroping koran Delpher dan almanak Google.


BAHAN OLAHAN

Almanak van Nederlandsch-Indie voor het jaar 1843, 1844,1858,1859,1863,1871.Buku Google.
Delpher Kranten:
Algemeen Handelsblad 15 Juni 1935,2 Juli 1940.
Bataviaasch Handelsblad 11 Desember 1878,4 Mei 1881.
Bataviaasch Nieuwsblad 10 Juni 1938,3 Juni 1939,30 Agustus 1939,9 Desember 1939,28 Oktober 1940.
De Indische Courant 21 Agustus 1929,22 Juli 1932.
De Locomotief 15 Desember 1878.
De Nieuwsgier 5 April 1956.
De Residentiebode 15 Juli 1941.
De Telegraaf 7 September 1977,10 Juli 1980.
De Tijd 13 November 1937,22 Juni 1938,4 April 1947.
De Vrije Pers 19 September 1952.
Het Dagblad 11 Juli 1946,17 Desember 1946,22 April 1948.
Het Nieuws van den Dag 6 Oktober 1877,4 Mei 1933,5 November 1938,29 Agustus 1939,29 Desember 1939.
Java Bode 1 Februari 1873,25 Agustus 1877,14 Desember1878,4 Februari 1881,9 September 1881,13 Oktober 1882,10 April 1885.
Nieuwsblad van het Noorden 7 November 1939.
Rotterdamsch Nieuwsblad 21 Januari 1879,28 Januari 1878,16 Maret 1881.
Ensiklopedia Tou Manado.
Genealogieonline Nederlands (Stamboom Zuur-Van Vuure).
Index Doopregiesters Ambon-1.
Index Persoonsnamen van de collectie ‘Familiepapieren Bloys van Treslong Prins’ (onderdeel van de Oost-Indische Bronnen).
              Lang Parenteel (Burgerlijke Stand Huwelijken te Menado).

Rabu, 07 Oktober 2015

Ph.F.L.Sigar, Sang Fenomenal dari Langowan






                                                             Oleh: Adrianus Kojongian








Philip Sigar, Gubernur Hillen dan bestuur lain Jawa Barat 1928. *)





Philip Frederik Laurens Sigar atau lebih dikenal dengan nama Ph.F.L.Sigar adalah pejabat tinggi pertama orang Manado, bahkan Indonesia, di masa kolonial Belanda. Ketika peluang orang pribumi hanya sekedar sebagai klerk di kantor pemerintahan di tanah jajahan yang masih disebut Hindia-Belanda, ia justru mampu meraih posisi Sekretaris Keresidenan hingga menjadikannya orang Indonesia pertama yang memegang jabatan demikian.

Tidak itu saja. Puncaknya, berstatus hoofdambtenaar (pegawai tinggi), ia menduduki jabatan Sekretaris Provinsi. Jabatan yang secara administratif menjadikannya orang kedua di Jawa Barat, memimpin sekian banyak pegawai, termasuk staf Belanda.

Philip Sigar lahir di Langowan Minahasa tanggal 17 Mei 1885 sebagai anak pasangan Philip Roeland Sigar dan J.Alling. Ia memulai karirnya, dengan menjadi volontair, tanpa gaji di kantor Keresidenan di Manado bulan Juni 1901. Enam bulan kemudian, pada Januari 1902 ia diangkat jadi juru tulis (schrijver), dengan gaji awal dua gulden lima puluh sen per bulan.

Bulan Mei 1902 Philip Sigar jadi klerk adjunct-inspecteur voor Inlandsch Onderwijs yang ada di Tondano. Ia mengikuti ujian Klein-Ambtenaars Examen, dan dengan diploma yang diperoleh, karirnya mulai beranjak naik. 

Bulan Januari 1905 ia ditempatkan sebagai klerk klas satu di kantor afdeeling di Poso. Ia pun dipercaya sekaligus sebagai Inlandsch Posthouder di Bojo, lalu Januari 1906 di Una-Una.

Juni 1909, Philip Sigar diangkat menjadi juru tulis di kantor Asisten-Residen Midden-Celebes (Sulawesi Tengah) di Donggala. Di sini juga ia merangkap sebagai hulppostcommies dan administrateur der landschapskassen.

Philip Sigar kemudian ditarik ke Manado, April 1909 dengan jabatan akting klerk di kantor Keresidenan Manado. Promosi pangkat berturut-turut diraihnya. Dari klerk, ia naik jadi akting komis (commies) 1 Januarti 1911, definitif komis, lalu komis kepala (hoofdcommies). Pada posisi terakhir inilah terhitung mulai tanggal 2 Juni 1920 ia ditunjuk selaku pelaksana Sekretaris Keresidenan Manado, ketika pemangkunya E.AS.R.Schultz van Vlissingen pergi cuti ke Belanda.

Setelah cuti beberapa bulan di Eropa, dan kembali Agustus 1922, Philip Sigar benar-benar ditunjuk mengganti Schultz van Vlissingen, terhitung tanggal 14 April 1923 sebagai pejabat Sekretaris Keresidenan Manado. Jabatan tersebut dipegangnya hingga 1924.

Akhir tahun 1925 Philip Sigar diperbantukan pada Gubernur Jawa-Barat (West-Java) W.P.Hillen. Di provinsi yang baru dibentuk itu, sejak Januari 1926 ia meraih rang tertingginya sebagai referendaris. 

Bulan Agustus 1929, ia mendapat cuti ke Negeri Belanda, dan ketika kembali, bulan Juni 1930 dibawah Gubernur J.B.Hartelust, sebagai referendaris klas 1 dan Hoofd van der Afdeeling Personeele Zaken ia dipromosi, ketika ditunjuk sebagai Administrateur  ter Provinciale Secretarie van West Java. Ia menggantikan Mr.H.A.Idema. Karena dianggap mampu, meski Idema kembali dari berlibur, jabatan tersebut tetap dipercayakan kepadanya.

Karir Philip Sigar dianggap sangat cemerlang. Memulai dari juru tulis tahun 1902 dengan gaji f.2.50, dan puncaknya sebagai hoofdambtenaar, memperoleh salaris sebesar f.1.250. Pencapaian yang fenomenal, puji suratkabar masa itu. 

Ayahnya sendiri hanya mencapai pangkat klerk, sementara kakeknya, Lourens Roeland Sigar, Majoor Kepala Distrik Langowan, di tahun 1881 memperoleh gaji tertinggi f.200 per bulan.

Atas permintaan sendiri, dimasa Gubernur L.A.Schnitzler (1931-1934), terhitung per tanggal 21 Agustus 1933, Philip Sigar diberhentikan dengan hormat dengan pensiun. Serah-terima jabatannya dilakukan Juni 1933 saat ia sekeluarga telah bertolak ke Belanda.

ANGGOTA DEWAN
Philip Sigar pernah menjadi calon anggota Volksraad tahun 1921, dan juga di tahun 1924. Ketika masih bertugas di Manado pula, tanggal 1 Juli 1919 hingga tahun 1922 ia jadi anggota Gemeenteraad (Dewan Kota) Manado. Dan, di Batavia pun Juli 1926 hingga Juni 1927 ia dipercaya jadi anggota Gemeenteraad Batavia, duduk satu fraksi dengan Mohammad Hoesni Thamrin dan dokter H.F.Lumentut,  juga asal Manado.

Penyandang penghargaan Ridder Orde Oranje-Nassau 31 Agustus 1925 ini tanggal 24 Juli 1932 mendirikan Groot-Nederlandsche Studiegroep di Batavia bersama Dr. H.D.J.Apituley, Th.Becking, Dr.E.J.Burger, Mr.P.M.C.J.Hamer, F.H.de Hoog, P.A.Mandagie, B.Roep, Raden Ng.Sosrohadikoesoemo, Raden A. A.Tjakraningrat, Dr.W.A.Stokhuyzen, A.J.P.Tuinzing serta Yo Heng Kam.

Bersama J.Tideman, Philip Sigar menulis buku ‘Djambi’ yang diterbitkan Koninklijke Vereeniging Koloniaal Instituut Amsterdam tahun 1938.

Di Voorburg Negeri Belanda, tanggal 21 November 1946, ia meninggal dunia. ***

*Foto koleksi KITLV.

BAHAN OLAHAN
Delpher Kranten Nederland
Algemeen Handelsblad 10 Januari 1911.
Bataviaasch Nieuwsblad 15 Februari 1911, 1 Juli 1919, 1 April 1920, 31 Mei 1920, 5 April 1923, 17 Juni 1926, 30 Mei 1927, 26 Februari 1930, 2 Desember 1932, 17 Juni 1933.
De Indische Courant 23 Juni 1933.
De Sumatra Post 3 Januari 1921.
De Tijd 12 Januari 1911, 30 Agustus 1924.
Het Dagblad 23 November 1946.
Het Nieuws van den Dag 5 April 1909, 16 Desember 1910, 9 Juni 1914, 3 Mei 1920, 7 Juli 1927, 28 Juni 1930, 29 Juli 1932, 2 Desember 1932.
Het Vaderland 30 Agustus 1924.
                  Ensiklopedia Tou Manado