Oleh: Adrianus Kojongian
Philip Sigar, Gubernur Hillen dan bestuur lain Jawa Barat 1928. *) |
Philip Frederik Laurens Sigar atau lebih
dikenal dengan nama Ph.F.L.Sigar adalah pejabat tinggi pertama orang Manado,
bahkan Indonesia, di masa kolonial Belanda. Ketika peluang orang pribumi hanya
sekedar sebagai klerk di kantor pemerintahan di tanah jajahan yang masih
disebut Hindia-Belanda, ia justru mampu meraih posisi Sekretaris Keresidenan hingga
menjadikannya orang Indonesia pertama yang memegang jabatan demikian.
Tidak itu saja. Puncaknya, berstatus hoofdambtenaar (pegawai tinggi), ia
menduduki jabatan Sekretaris Provinsi. Jabatan yang secara administratif
menjadikannya orang kedua di Jawa Barat, memimpin sekian banyak pegawai,
termasuk staf Belanda.
Philip Sigar lahir di Langowan Minahasa tanggal
17 Mei 1885 sebagai anak pasangan Philip Roeland Sigar dan J.Alling. Ia memulai
karirnya, dengan menjadi volontair,
tanpa gaji di kantor Keresidenan di Manado bulan Juni 1901. Enam bulan
kemudian, pada Januari 1902 ia diangkat jadi juru tulis (schrijver), dengan gaji awal dua gulden lima puluh sen per bulan.
Bulan Mei 1902 Philip Sigar jadi klerk adjunct-inspecteur voor Inlandsch Onderwijs
yang ada di Tondano. Ia mengikuti ujian Klein-Ambtenaars
Examen, dan dengan diploma yang diperoleh, karirnya mulai beranjak naik.
Bulan Januari 1905 ia ditempatkan sebagai klerk klas satu di kantor afdeeling di Poso. Ia pun dipercaya sekaligus sebagai Inlandsch Posthouder di Bojo, lalu Januari 1906 di Una-Una.
Bulan Januari 1905 ia ditempatkan sebagai klerk klas satu di kantor afdeeling di Poso. Ia pun dipercaya sekaligus sebagai Inlandsch Posthouder di Bojo, lalu Januari 1906 di Una-Una.
Juni 1909, Philip Sigar diangkat
menjadi juru tulis di kantor Asisten-Residen Midden-Celebes (Sulawesi Tengah)
di Donggala. Di sini juga ia merangkap sebagai hulppostcommies dan administrateur
der landschapskassen.
Philip Sigar kemudian ditarik ke Manado,
April 1909 dengan jabatan akting klerk di kantor Keresidenan Manado. Promosi
pangkat berturut-turut diraihnya. Dari klerk, ia naik jadi akting
komis (commies) 1
Januarti 1911, definitif komis, lalu komis kepala (hoofdcommies). Pada posisi terakhir inilah terhitung mulai tanggal
2 Juni 1920 ia ditunjuk selaku pelaksana Sekretaris Keresidenan Manado, ketika pemangkunya
E.AS.R.Schultz van Vlissingen pergi cuti ke Belanda.
Setelah cuti beberapa bulan di Eropa, dan kembali Agustus 1922, Philip Sigar benar-benar ditunjuk mengganti Schultz
van Vlissingen, terhitung tanggal 14 April 1923 sebagai pejabat Sekretaris
Keresidenan Manado. Jabatan tersebut dipegangnya hingga 1924.
Akhir tahun 1925 Philip Sigar diperbantukan pada
Gubernur Jawa-Barat (West-Java) W.P.Hillen.
Di provinsi yang baru dibentuk itu, sejak Januari 1926 ia meraih rang
tertingginya sebagai referendaris.
Bulan Agustus 1929, ia mendapat cuti ke Negeri Belanda, dan ketika kembali, bulan Juni 1930 dibawah Gubernur J.B.Hartelust, sebagai referendaris klas 1 dan Hoofd van der Afdeeling Personeele Zaken ia dipromosi, ketika ditunjuk sebagai Administrateur ter Provinciale Secretarie van West Java. Ia menggantikan Mr.H.A.Idema. Karena dianggap mampu, meski Idema kembali dari berlibur, jabatan tersebut tetap dipercayakan kepadanya.
Bulan Agustus 1929, ia mendapat cuti ke Negeri Belanda, dan ketika kembali, bulan Juni 1930 dibawah Gubernur J.B.Hartelust, sebagai referendaris klas 1 dan Hoofd van der Afdeeling Personeele Zaken ia dipromosi, ketika ditunjuk sebagai Administrateur ter Provinciale Secretarie van West Java. Ia menggantikan Mr.H.A.Idema. Karena dianggap mampu, meski Idema kembali dari berlibur, jabatan tersebut tetap dipercayakan kepadanya.
Karir Philip Sigar dianggap sangat
cemerlang. Memulai dari juru tulis tahun 1902 dengan gaji f.2.50, dan puncaknya sebagai hoofdambtenaar, memperoleh salaris sebesar f.1.250. Pencapaian yang fenomenal, puji
suratkabar masa itu.
Ayahnya sendiri hanya mencapai pangkat klerk, sementara kakeknya, Lourens Roeland Sigar, Majoor Kepala Distrik Langowan, di tahun 1881 memperoleh gaji tertinggi f.200 per bulan.
Ayahnya sendiri hanya mencapai pangkat klerk, sementara kakeknya, Lourens Roeland Sigar, Majoor Kepala Distrik Langowan, di tahun 1881 memperoleh gaji tertinggi f.200 per bulan.
Atas permintaan sendiri, dimasa Gubernur L.A.Schnitzler
(1931-1934), terhitung per tanggal 21 Agustus 1933,
Philip Sigar diberhentikan dengan hormat dengan pensiun. Serah-terima
jabatannya dilakukan Juni 1933 saat ia sekeluarga telah bertolak ke Belanda.
ANGGOTA DEWAN
Philip Sigar pernah menjadi calon
anggota Volksraad tahun 1921, dan juga di tahun 1924. Ketika masih bertugas di
Manado pula, tanggal 1
Juli
1919 hingga tahun 1922 ia jadi anggota Gemeenteraad
(Dewan Kota) Manado. Dan, di Batavia pun Juli 1926 hingga Juni 1927 ia dipercaya
jadi anggota Gemeenteraad Batavia, duduk satu fraksi dengan Mohammad Hoesni
Thamrin dan dokter H.F.Lumentut, juga
asal Manado.
Penyandang
penghargaan Ridder Orde Oranje-Nassau 31 Agustus 1925 ini tanggal 24 Juli 1932
mendirikan Groot-Nederlandsche
Studiegroep di Batavia bersama Dr.
H.D.J.Apituley, Th.Becking, Dr.E.J.Burger, Mr.P.M.C.J.Hamer, F.H.de Hoog, P.A.Mandagie,
B.Roep, Raden Ng.Sosrohadikoesoemo, Raden A. A.Tjakraningrat, Dr.W.A.Stokhuyzen,
A.J.P.Tuinzing serta Yo Heng Kam.
Bersama J.Tideman, Philip Sigar
menulis buku ‘Djambi’
yang diterbitkan Koninklijke Vereeniging
Koloniaal Instituut Amsterdam tahun 1938.
Di Voorburg Negeri Belanda, tanggal 21
November 1946, ia meninggal dunia. ***
*Foto koleksi KITLV.
BAHAN OLAHAN
Delpher
Kranten Nederland
Algemeen Handelsblad 10 Januari 1911.
Bataviaasch Nieuwsblad 15 Februari
1911, 1 Juli 1919, 1 April 1920, 31 Mei 1920, 5 April 1923, 17 Juni 1926, 30 Mei
1927, 26 Februari 1930, 2 Desember 1932, 17 Juni 1933.
De Indische Courant 23 Juni 1933.
De Sumatra Post 3 Januari 1921.
De Tijd 12 Januari 1911, 30 Agustus 1924.
Het Dagblad 23 November 1946.
Het Nieuws van den Dag 5 April 1909, 16
Desember 1910, 9 Juni 1914, 3 Mei 1920, 7 Juli 1927, 28 Juni 1930, 29 Juli
1932, 2 Desember 1932.
Het Vaderland 30
Agustus 1924.
Ensiklopedia Tou Manado
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.