tag:blogger.com,1999:blog-53096005710470820692024-03-13T07:34:22.074+08:00Jelajah Sejarah ManadoAdrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.comBlogger173125tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-2285231274586085582023-05-12T20:15:00.021+08:002023-07-23T08:42:45.525+08:00Kapataran, Kisah Negeri Kristen Tondano Pertama Lukisan Danau Tondano tahun 1820-an (New York Public Library). <!--[if gte mso 9]>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-86861472581155963242023-03-29T10:32:00.026+08:002023-10-29T19:04:34.780+08:00Raja Makaampo dan Laksamana Hengkengunaung Makam Laksamana Hengkengunaung di Kiawang. (foto Iverdixon Tinungki, barta 1.com),Di Salurang Tabukan berada makam dari Makaampo, sementara di Kiawang Siau
makam dari Hengkengunaung. Keduanya adalah tokoh legendaris. Makaampo adalah
raja pertama dari kerajaan Tabukan, dan Hengkengunaung seorang laksamana (Kapiten
Laut) dari kerajaan Siau.
Makaampo dan Hengkengunaung hidup sejaman, Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-71803606712519133132023-03-26T11:43:00.028+08:002023-10-24T11:08:39.620+08:00Raja Francisco Gama Dari Tabukan Makam Makaampo, kakek Raja Gama di Salurang (foto direktoripariwisata.id).
Seorang Raja Tabukan yang namanya kontroversial adalah Gama (Gamma) atau Gadma. Ia adalah Raja Tabukan ketiga dan cucu dari raja legendaris Makaampo. Ayahnya adalah Raja Buaten.Władcy
Tabukanu menulis namanya sebagai Gama, memerintah
Tabukan sekitar tahun 1610 hingga 1640. Sementara pengamat sejarah kerajaan
Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-32038832676230406112023-03-24T12:04:00.011+08:002023-08-14T20:43:01.276+08:00Bukan Satu, Tapi Ada Dua Raja Marcus Lalero di Tabukan David Jonathan Sarapil, salah seorang Raja Tabukan, bersama putrinya. (koleksi Delpher). Tabukan di masa silam merupakan kerajaan terbesar yang
pernah berdiri di Kepulauan Sangihe Talaud. Wilayahnya membentang di daratan
Pulau Sangihe Besar, serta depedensi luas di Kepulauan Talaud.
Raja-raja yang memerintah Tabukan cukup banyak. Tapi
salah seorang raja, yakni Marcus Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-4247875527449417662022-11-23T16:45:00.015+08:002023-03-25T19:38:43.974+08:00Masih Negeri-negeri Minahasa Tahun 1770 Negeri Tondano tahun 1820-an. Resepsi Gubernur Pieter Merkus menyambut perwira kapal L'Astrolabe di bawah Laksamana Jules Dumont d'Urville (lukisan Louis Auguste de Sainson, koleksi New York Public Library). Sejak pertengahan tahun 1760-an, sebutan kepala negeri
Minahasa menjadi Oud Hukum, atau Hukum Tua, untuk kepala negeri besar, sementara negeri kecil dipimpin oleh kepala Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-91195796598090377402022-11-21T19:28:00.029+08:002023-01-12T11:52:42.643+08:00Ada 102 Negeri di Minahasa Tahun 1770Reruntuhan Loji Likupang, bekas benteng Spanyol (koleksi Tropenmuseum).
Belakangan ini banyak desa dan kelurahan di Minahasa, termasuk kabupaten dan kota mekarannya seakan berlomba berhitung-hitung hari dan tahun berdiri. Kebanyakan sengaja mencari lalu menentukan tahun kelahirannya tanpa penelitian mendalam, sehingga menghasilkan tahun mengada-ada dan tidak historis.Minahasa masa lalu Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-38363622372817397652022-11-19T14:06:00.021+08:002022-11-19T20:26:00.114+08:00Supit, Paat dan Lontoh Lukisan Supit, Lontoh dan Paat (anonim, koleksi Bode Talumewo).
Kehidupan Supit, Paat dan Lontoh penuh diliputi misteri, dengan banyak mitos. Terutama peran mereka dalam sejarah Minahasa yang mendatangkan pujian tapi juga kritikan, kekuasaan yang begitu besar, sampai kisah-kisah mengenai kesaktian, termasuk kematiannya.Ikut menimbulkan tanda tanya pula dominasi mereka terhadap
Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-18276066530337717082022-11-10T11:22:00.005+08:002022-11-10T13:44:26.639+08:00Dua Paat Kolano Dari Tomohon Lukisan Paat Kolano (anonim, koleksi Bode Talumewo).Selama ini kita hanya mengenal Paat Kolano, seorang tokoh
penting Minahasa di abad ke-17 dan awal abad ke-18 sebagai satu orang saja. Tapi,
manuskrip-manuskrip Kompeni Belanda justru mengungkap adanya dua orang tokoh
berbeda bernama Paat, yang sama-sama menjadi Kepala Tomohon dengan gelar Hukum
Majoor, kemudian sebagai Kepala Hukum Majoor Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-57568565470240196182022-11-04T23:06:00.018+08:002022-11-10T13:34:58.355+08:00Banyak Kepala Minahasa Tidak Hadiri Perjanjian 1699 Pemilihan Kepala Negeri di Minahasa (dari een kijkje in de Minahasa, M.Hamerster 1916).Kontrak kedua Minahasa dengan Kompeni Belanda yang diwakili Kapiten Paulus de Brievings dan Ondercoopman Samuel Hattingh ternyata tidak dihadiri sejumlah kepala Minahasa. Perjanjian tersebut dilaksanakan di Benteng Amsterdam Manado pada hari Kamis tanggal 10 September 1699.Tokoh-tokoh dimaksud adalah paraAdrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-11472789957810458412022-10-27T11:32:00.027+08:002022-11-02T12:02:36.287+08:00Masih Para Bobato Minahasa Tahun 1695 Peran para bobato negeri Minahasa yang didominasi oleh
kalangan teterusan dan waranei, lebih disebabkan karena kondisi keamanan masa lalu
yang terbilang rawan.
Permusuhan dan perang dengan kerajaan tetangga Bolaang di
bawah Raja Loloda, bahkan perang antarnegeri yang sering terjadi, menjadikan fungsi
militer menjadi vital di tiap negeri.
Di balik itu, dengan pengangkatan Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-29787592037538401722022-10-25T15:53:00.027+08:002022-11-02T12:11:00.814+08:00Bobato dan Penduduk Minahasa Tahun 1695 Peta Minahasa dan negeri Tondano tahun 1679 (dagregister Robertus Padtbrugge, NL-HaNA_4.VEL_463)..Meski belum resmi bernama Minahasa, masih umum
disebut 'wilayah dari Manado' (landstreek
van Manado), negeri-negeri
Minahasa yang sejak abad ke-18 disebut Balak (lebih dikenal Walak), telah
memiliki struktur pemerintahan yang teratur.
Kepala-kepala dari negeri besar adalah Hukum Majoor dan
Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-55460251488686949512022-10-23T16:50:00.041+08:002022-10-28T11:34:08.377+08:00Kepala Minahasa Akhir Abad ke-17Benteng Nieuw Amsterdam 1917. (foto Walter Kaudern, koleksi New York Public Library) Siapa-siapa kepala Minahasa yang menghadiri kesepakatan
perjanjian 10 Januari 1679 dengan Kompeni Belanda diwakili Gubernur Robertus
Padtbrugge di reduijt (benteng) Amsterdam Manado, sampai
sekarang menjadi misteri. Hanya diketahui rigter (Hukum) Mandey, Kapiten Paat, Supit Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-33189258815324966392022-09-18T10:21:00.018+08:002022-11-10T11:25:14.171+08:00Sejarah Gunung Awu. Letusan Tahun 1711 Gunung Awu saat ini. (foto koleksi Tasin Effendi)Gunungapi Awu di Pulau Sangihe Besar yang lebih dikenal dalam bahasa Sangihe sebagai Burudu Awu telah
berkali meletus dengan menelan korban jiwa sangat besar.
Erupsi mematikan gunung
setinggi 1.320 meter dari permukaan laut ini terjadi 10-16 Desember 1711,
6-8 Agustus 1812, 2-7 Maret 1856, 7-12 Juni 1892 dan 12 Agustus 1966. Tidak
terhitung Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-73688942383752806832022-09-10T09:49:00.015+08:002023-01-12T11:01:39.085+08:00Lorolabo, Ratu yang Malang dari Sangihe Pesisir pantai Kendahe, negeri kelahiran Lorolabo (koleksi Micojan Bawuna). <!--[if gte mso 9]>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-21067018437099248182022-08-25T14:03:00.049+08:002023-01-13T22:35:49.855+08:00Suksesi Raja Kendahe Peninggalan kerajaan Kendahe dan Tahuna, di tengah piring perak Datu Buisan.(V.I.van de Wall 1930) <!--[if gte mso 9]>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-1567004496368335052022-08-19T11:58:00.042+08:002023-01-13T22:41:36.174+08:00Datu Buisan dan Anak-anaknya<!--[if gte mso 9]>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-13613095923037156852022-08-07T12:10:00.056+08:002023-01-12T17:16:21.645+08:00Jejak Kendahe di Sarangani dan Mindanau Tinggalan Datu Buisan, tandamata kunjungan dan kontrak dengan Thim (koleksi Bode Talumewo).Datu Buisan atau dalam tradisi lokal Sangihe disebut Wuisang adalah salah seorang raja
di Kepulauan Sangihe yang terkenal. Kendahe yang dipimpinnya pernah eksis menguasai
wilayah kecil di barat laut dari Pulau Sangihe Besar.Masa kerajaan nama Kendahe dicatat sebagai Kandhar atau Kandar. Atau juga Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-33427964107926641932022-07-20T00:14:00.028+08:002023-03-24T20:43:54.344+08:00Empat Ratu dari Sulawesi Utara <!--[if gte mso 9]>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-58045273431610154852022-07-13T10:25:00.006+08:002022-07-13T11:40:12.326+08:00Waruga Taratara di Belanda Waruga Taratara yang terlantar (Bryan Nimitz Sondak).Waruga yang berada di
Taratara Kecamatan Tomohon Barat Kota Tomohon pernah menjadi sorot perhatian di
masa kolonial. Artefak peninggalan Minahasa masa lampau dari bekas negeri yang
sebelumnya masuk Distrik Tombariri, bahkan sempat menyibukkan penduduk yang
harus memindahkan salah satu waruganya untuk dikapalkan ke Jakarta (masih Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-14133129495300770462021-05-26T20:27:00.018+08:002021-05-27T00:17:57.255+08:00Tana-tana Balak Tempo Dulu Air jatuh di Manado akhir 1820-an. Kota Manado sekarang
tidak sebesar teritori Manado di masa silam. Tanah adat
distrik-distrik yang pernah tumbuh di Manado mencakup wilayah sangat luas yang
sekarang masuk kawasan Kabupaten Minahasa dan terutama Kabupaten Minahasa Utara.
Distrik-distrik
selain memiliki tanah kalakeran di
pusat kota (hoofdplaats) bekas
Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-6732276744157576622021-05-20T18:04:00.055+08:002021-05-22T17:44:22.896+08:00Siapa Pendiri Manado Manado dengan Benteng Amsterdam akhir tahun 1820. *) <!--[if gte mso 9]>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-8304109103302975822021-05-05T19:45:00.017+08:002021-05-09T10:37:11.812+08:00Koleksi Minahasa di Museum Etnologi Belanda<!--[if gte mso 9]>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-43316958555334006622021-03-15T18:33:00.039+08:002021-06-04T20:36:10.611+08:00Tahuna Desember 1677 Kota Tahuna di tahun 1677 hanya negeri kecil saja. Berbeda dengan kondisinya sekarang sebagai ibukota dari Kabupaten
Kepulauan Sangihe (sebelumnya malah ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe-Talaud). Kotanya
telah tumbuh sebagai kota terbesar di belahan utara Provinsi Sulawesi
Utara yang memekar sebagai tiga Kabupaten.
Di tahun 1677, Tahuna dalam Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-11632803954456113532021-03-12T17:32:00.019+08:002021-04-18T23:24:45.175+08:00Ulu Siau Oktober 1677 <!--[if gte mso 9]>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5309600571047082069.post-22473168273015634672021-02-04T16:36:00.031+08:002021-04-24T20:23:15.509+08:00Nama Manado Teluk Manado dari Bukit Empung akhir 1820-an. * <!--[if gte mso 9]>
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
<![endif]--><!--[if gte mso 9]>
Adrianus Kojongianhttp://www.blogger.com/profile/17132735601660753152noreply@blogger.com0