Oleh: Adrianus Kojongian
Majoor Apelles H.Supit. *) |
Kekayaan
alam Minahasa mulai menarik modal besar di penghujung abad ke-19. Adalah emas di
Belang menjadi maknitnya. Tiga pengusaha di Negeri Belanda dengan modal awal f.
250.000 mendirikan Mijnbouw Maatschappij
Totok tahun 1897. Setelah memperoleh izin Juli 1898, mereka langsung beroperasi
di Minahasa. Hasil emas --yang sebelumnya ditambang penduduk setempat secara
tradisional-- ternyata sangat menjanjikan.
Lihat saja laporan direkturnya J.H.T.Zimmermann tanggal 13 Desember 1902. Hanya selang 20 Oktober-30 November,
perusahaannya menggiling sebanyak 1.147 ton bijih emas, dengan hasil 11.720
gram emas murni, senilai f. 19.230 (kurs masa itu). Saham perusahaan tambang
Totok laku keras diperdagangkan di pasar saham Belanda.
Keuntungan
tentu bagi pemerintah kolonial. Namun, penderitaan bagi penduduk setempat. Konsesi tambang berdasar Indische Mijnwet yang diterapkan sejak 9 Maret 1899 membuat
perusahaan dapat mengklaim tanah penduduk dengan tidak memberi ganti rugi
sesenpun.
Bukan hanya tanah kalakeran, namun tanah pasini pun dapat diambil, dengan alasan
sepele—umpama karena mengandung emas atau telah dikonversi bagi perkebunan dan
usaha modal besar lainnya. Hak milik adat Minahasa (tanah pusaka) benar-benar
tidak diperdulikan, sudah sejak diterapkannya domein verklaring (pernyataan kepemilikan) di Keresidenan Manado (Staatsblad 1877 nomor 55).
Padahal, orang Minahasa selalu
beranggapan tindakan penguasaan tanahnya itu sebagai tidak sah, karena tidak
ada batasan dan tidak ada ketentuan demikian dalam hukum adat Minahasa setelah
pernyataan domein jatuh ke negara. Apalagi, hubungan Minahasa dengan Belanda
yang diwakili Kompeni di masa silam, bukan antara tuan dan hamba. Karena,
Kompeni tidak menaklukkan tanah Minahasa lewat kekuatan senjata, namun perhubungan
dilakukan dengan sebuah kontrak persahabatan, dimana kedudukan Minahasa adalah sebagai
sekutu terhormat dan sederajat.
Surat
edaran Residen Manado E.J.Jellesma nomor 2345 tanggal 26 Mei 1901 benar-benar memicu
kemarahan meluas orang Minahasa. Edaran tersebut menegas kalau tanah yang ‘agaknya’
telah ditinggalkan tidak disebut tanah pasini lagi, tapi domein (milik) dan
dikuasai negara. Padahal lagi, seperti semua penduduk Hindia-Belanda
(Indonesia) lainnya, menjadi kebiasaan penduduk menanami ladangnya tidak lebih
dari satu atau dua tahun di tempat sama. Meski kemudian ladangnya terlantar,
menghutan kembali dan telah ditumbuhi pohon, secara adat Minahasa tanah yang
telah digarap itu dianggap milik orang yang membuka pertama. Apalagi sudah
mentradisi, beberapa masa kemudian orang yang membuka pertama akan kembali untuk
menggarapnya. Secara adat, haknya tidak dapat dicabut.
Maka,
ketika sang pemilik tidak menerima, masuk kemudian mengolah kembali kebunnya, mereka
akan ditangkap, lalu dijatuhi hukuman oleh hakim secara tidak adil. Pemilik
yang berkeberatan lahannya sudah masuk area konsesi selalu dikalahkan dalam
persidangan, bahkan tidak jarang dijatuhi hukuman.
Ketidakadilan
demikian belum seberapa lagi bila ditambah dengan beban pekerjaan Heerendienst
yang harus dipikul orang Minahasa sesuai keputusan Residen Jellesma 30 Mei 1900
nomor 429.
Karena
beratnya pekerjaan Heerendienst, banyak orang-orang muda Minahasa meninggalkan
daerahnya, terutama teken kontrak menjadi serdadu. Sementara disinyalir tingginya
angka kematian bayi di Minahasa, adalah gara-gara kaum perempuan harus menanggung
pekerjaan berat untuk mencukupi kebutuhan keluarga yang ditinggalkan kepala keluarga
yang harus bekerja paksa. Kaum muda sendiri yang bekerja rodi banyak terkena
penyakit dada dan muntah darah.
Aturan
Residen Jellesma sendiri, adalah setiap orang laki-laki (berumur 20 tahun
sampai bebas umur 51 tahun) harus bekerja tanpa dibayar selama 32 hari saban
tahun. Meski Jellesma menggantikan aturan sebelumnya yang lebih berat 36 hari
(mulai usia 18 tahun dan tanpa batas usia), dalam praktek di lapangan tidak demikian. Tiap penduduk
laki-laki dilaporkan terpaksa harus bekerja lebih dari pada 90 hari, kecuali
untuk pekerjaan negeri (pinontol dan sawang pada Hukum Tua) yang bervariasi antara
50 sampai 60 hari di negeri kecil, dan 70-90 hari di negeri besar.
Sanksi bagi yang melawan adalah hukuman
melaksanakan kerja paksa dengan atau tidak dirantai yang disebut pekerjaan hina
(dwangarbeid).
Uang
pajak pun harus ditanggung setiap orang Minahasa sesuai ordonansi 8 Januari
1897 (Staatsblad nomor 13) dimana pajak kepala dipungut dari semua laki-laki di
atas 21 tahun, senilai dua persen dari pendapatan mereka, dengan minimal f. 6.50.
Padahal, dari hitungan masa itu,
penghasilan minimum orang Minahasa (sekitar 3 persen) sebesar f. 325. Lalu ada sekitar 35 persen penanggung
pajak Minahasa yang berpendapatan dibawah f. 100.
Penduduk didera kemiskinan, justru Kantor Landraad Manado setiap tahunnya mengeluarkan
ratusan surat paksa (dwangschrift)
buat penghutang pajak. Mereka membeslah harta benda, menjualnya dengan harga
sangat murah untuk pembayar hutang bea.
H.van Kol. *)
Kesusahan
dari penduduk di Minahasa ini, terungkap meluas ketika anggota Tweede Kamer (Majelis Rendah) Belanda
dari partai sosialis (SDAP=Sociaal
Democratische Arbeiders Partij) Hendrikus Hubertus van Kol yang terkenal
dengan berbagai mosi menyampaikan nota dalam sidang parlemen untuk menyusun
anggaran belanja Hindia-Belanda tahun 1902 pada November 1901.
Wilhelmina dan Van Kol dengan nota 1902. Karikatur di Het Volk. *)
Nota
Van Kol mengungkap terjadinya ketidakpuasan meluas yang bahkan bisa memicu
perlawanan dari orang Minahasa. Van Kol bukan hanya menyinggung soal pencaplokan
tanah pasini, dan beratnya tanggungan kerja paksa dan pajak. Tapi juga
diskriminasi dalam pendidikan dan agama. Ia menyerukan Menteri urusan Koloni
untuk mengusut keluhan di Minahasa yang menurut dia, datang dari para kepala
Minahasa sendiri.
Namun,
reaksi meluas segera timbul setelah perdebatan yang seru juga di Majelis Rendah
Belanda. Pro-kontra berkembang di Minahasa selang tahun 1902-1903, bahkan
saling tuding. Adalah tiga tokoh Minahasa disebut sebagai sumbernya laporan
Nota Van Kol. Majoor Albert Lasut Waworoentoe (1862-1925), mantan Kepala
Distrik Sonder, ketika itu berstatus kepala distrik non aktif, adiknya Exaverius
Walewangko Jacob Waworoentoe (1868-1928), Hukum Besar Kepala Distrik Sonder
serta Majoor Estefanus Arnold Gerungan (1844-1921), mantan Kepala Distrik
Tondano-Touliang yang sengaja menggelar musyawarah mendukung Van Kol di Tondano
18 Juni 1902.
Kaum kontra Van Kol, tentu saja
para kepala Minahasa membantah habis-habisan dalam pertemuan mereka di Tondano
1 Augustus 1902 dengan nota protes yang dimuat di surat kabar. Sebanyak 17 dari
18 kepala distrik Minahasa bertanda, kecuali E.W.J.Waworoentoe dari Sonder yang tidak menekennya.
Para kepala distrik tersebut
adalah Apeles Hendrik Supit, Majoor Tondano-Toulimambot, P.M.Sumayku, Majoor Remboken,
Herman Wenas Majoor Tomohon, J.Kawilarang Hukum Besar Tondano-Touliang, E.Mogot,
Hukum Besar Langowan, F.M.Mamahit, Hukum
Besar Pasan-Ratahan-Ponosakan, M.Rambi, Hukum Besar Tonsawang, W.Ticoalu Hukum
Besar Kakaskasen, Wakkary Majoor Manado, W.Dossah, Hukum Besar Bantik,
E.Rotinsulu Majoor Maumbi, E.Pelenkahu Majoor Tonsea, J.Warokka, Majoor
Kawangkoan, Th.E.Gerungan, Hukum Besar Tombasian, F.N.Dotulong, Hukum Besar
Rumoong, J.M.Runtuwene, Majoor Tompaso serta W.Walangitang, Majoor Tombariri.
Saya menurunkan 3 surat. Dua antinota
Van Kol, berasal Majoor Apelles Hendrik Supit (1843-1906) Kepala Distrik
Tondano-Toulimambot yang dimuat di halaman satu Soerabaiasch-Handelsblad nomor
29 Rabu 5 Februari 1902, dan dari L.A.Manoppo, Hoofddjaksa di Landraad Manado
dimuat Soerabaiasch-Handelsblad nomor 35 Rabu 12 Februari 1902. Sementara dari
kalangan pendukung sepucuk surat berkop Kesusahan di Minahasa berasal dari
O.Rondonuwu (famnya ditulis Rondornoewoe), seorang yang mengklaim sebagai warga
mewakili suara orang Minahasa, namun dapat dipastikan adalah seorang yang
terdidik. Suratnya dimuat De Locomotief
Selasa 15 April 1902 nomor 86. ***
Een
steem uit de Inlandsche Wereld
Didalem soerat kabar De Locomotief
28 Nov.1901 No.274, saja batja satoe nota dari toean jang terhormat Van Kol:
bahoea adalah kapala² di Minahasa menjampeikan roepa² kaberatan di Minahasa kapada
toean Van Kol jang di bahagikannja didalem empat bahagian.
Maka sebab saja ada lagi satoe dari
kapala² di Minahasa, maka hal itoe membangoenkan hatikoe laloe menjatakan
dengen kabenaran hal² terseboet di bawah ini:
Maka lebeh dahoeloe dari saja
menoelis penerangan akan kaempat perkara itoe, saja menjatakan bahoea saja ada
mengerti batja bahasa Wolanda; akan tetapi, akan menoelis bahasa itoe dengan
semparnanja, saja rasa ada koerang, djadilah saja menimbang baik, akan menoelis
dengan bahasa Melajoe sebab saja tahoe tantoe di tanah Hindia Wolanda sabelah
timoer dan di tanah Wolanda banjak ada mengerti bahasa Melajoe.
I ZENDING EN ONDERWIJS
Agama orang Minahasa itoelah Halaik
dari pada poerbakala. Tatkala Compagnie Wolanda soedah tetap tinggal di tanah
Minahasa, maka soeda dimasoekkannja Agama Mesehi Indjili; orang² Minahasa lekas
beroebah mendjadi orang Mesehi Indjili dan meninggalkan agama Halaik. Kamoedian
tatkala orang² Minahasa soedah masoek Agama Mesehi, maka datanglah toean-toean
Priester memasoekan agama Roomsch pada kaoem Minahasa, demikian datang pada
sekarang ini ada orang² Mesehi Indjili masoek agama Roomsch, bagitoe lagi ada
orang² jang soeda masoek Roomsch poelang masoek agama Masehi Indjili. Maka
samantara kadoea agama itoe biberitakan antara kaoem Minahasa, beloem sekali
saja dengar ada toean² Hulpprediker boeat sangkoetan pada toean Priester.
Toeroet rasakoe, tantoe tuan² kapala jang soedah toelis hal ini kapada toean Van
Kol, sendirinja tiada seneng dengan toean² Hulpprediker.
Akan kaoebahan pengadjaran,
pengadjaran antara kaoem Minahasa, saja ampoenja perfikiran saroepa djoega
toean² kepala jang soedah menoelis kapada toean Van Kol. Maka benar orang
Minahasa soeka adjar bahasa Wolanda, aken tetapi bolih djadi itoe ada berat,
sebab tantoe tambah banjak ongkost. Maka saja rasa kapala² dan lain² berbangsa
dan berboleh boleh memasoekan anak²nja di sekolah Wolanda di Tondano, di Amoerang
dan di Menado. Akan hal ini, saja tahoe dengan tentoe, bahoea seri padoeka
Toean Bangsawan Resident Jellesma soedah bangoenkan satoe sekolah di Menado
jang de namai Menadoschool.
II HEERENDIENSTEN
Saja amat heran jang ada toean²
kapala di Minahasa jang bagitoe berani toelis kapada toean Van Kol bahoea orang
laki-laki padoedoek boeat pekerdjaan jang tiada dibajar lebih dari pada 90 hari
dan boeat pekerjaan negeri 50 sampei 60 hari negeri jang kecil, dan 70 sampei
90 hari negeri jang besar.
Akan ini perkara² saja berkata
dengan kabenaran, bahoea toean² kapala soedah menoelis tiada kabenaran, maka
hal jang ditoelisnja beloem sakali itoe djadi di Minahasa lebeh dahoeloe dan
kamoedian dari pekerjaan heeredienst teratoer. Djikalau hal² ini ada djadi
didalam district² dari toean² kapala penoelis kapada toean Van Kol, maka ada
sampei terang bahoea itoe toean² kepala sendiri soedah boeat soesah pada anak
balanja dengan tiada katahoean dari toean² controleur dan Seri padoeka toean
Bangsawan Resident. Saja tahoe dengan tantoe dan benar, tiada ada satoe
district jang kasih pekerdjaan pada anak² balanja bagitoe banjak hari saperti
soeda ditoelis toean² kepala itoe.
Menoeroet peratoeran Heeredienst
jang pertama di Minahasa, maka satoe orang haroes boeat pekerdjaan heeredienst
didalam satoe tahon 36 hari banjaknja.
Kamoedian njatalah bahoea itoe 36 hari
terlaloe banjak, saban tahon ada sisa banjak hari jang tiada terpakei.
Beberapa tahoen jang laloe Seri
padoeka toean Bangsawan Resident Jellesma, soedah oebahkan peratoeran
Heeredienst jang pertama, jaitoe: 36 hari jang satoe orang haroes bekerdja didalam
satoe tahon soedah di koerangkan mendjadi 32 hari.
Maka welakin soeda dikoerangkan 4
hari, maka itoe 32 hari tiada habis dipakei didalem satoe tahon, saja tahoe di
district² Minahasa sadja ada pakei saban tahon 17 sampei 20 hari atau lebeh
koerang didalem satoe tahon.
Maka hal ini boleh njata dengen
terang didalem daftar pekerdjaan heeredienst jang dimasoekan oleh sasakapala
district kapada toean² controleur.
Maka pekerdjaan negri, pinantol dan
sawang pada Hm toea, poekoel rata saorang boeat pekerdjaan 12 hari atau koerang
dari itoe didalem 1 tahon.
Ini djoega boleh njata didalem
daftar² jang dimasoekan saban boelan kapada toean² controleur. Membebaskan
banjak orang itoelah menambahkan kaberatan kapada orang jang penangoeng.
Manakala membatja kalimat pendek
ini, tentoe pembatja timboel bimbang hati, disini saja menerangkan
asalnja: Menoeroet atoeran heeredienst,
pertama: samoea orang laki² beroemoer genap 18 tahon, haroes boeat pekerdjaan
heeredienst, didalam atoeran itoe, tiada disipatkan sampei oemoer berapa orang
boleh bebas dari pekerdjaan heeredienst. Oleh peratoeran ini, njatalah pada
kamoedian hari banjak soesah pada kaoem, sebab terbanjak dari orang² moeda
dapat penjakit dada dan penjakit moentah dara jang mana oleh pendapatan, hal
itoe djadi, sebab orang² terlaloe moeda boeat pekerdjaan berat. Lagipon sebab
tiada sipat orang dibebaskan dari pada pekerdjaan heeredienst, maka welakin
saorang soeda beroemoer lebe dari 60 tahon, tetapi badanja ada lagi koeat,
santiasa dia tinggal boeat pekerdjaan heeredienst. Djadilah dengan pengertian
jang pendek, orang² laki² tinggal pegang pekerdjaan heeredienst sampei habislah
koeatnja.
Oleh sebab² diatas ini dan banjak
lain Seri padoeka toean Bangsawan Resident Jellesma soeda boeat atoeran jang
lebeh baik dan dipakei sampei sekarang ini: Orang² laki² jang genap oemoernja
20 tahon, moelai pegang pekerdjaan heeredienst dan orang² laki² jang genap oemoernja 51 tahon dibebaskan
dari pekerdjaan heeredienst.
Kamoedian dari peratoeran ini soeda
didjalankan, maka seri padoeka toean Bangsawan Resident soedah berdjalan
mengoendjoengi tanah Minahasa maka tatkala itoe kaoem Minahasa soedah toendjoek
njata² soekoernja kapada Seri padoeka, akan kaadilannja dan pengasihannja pada
kaoem Minahasa. Maka saja sendiri ada lihat sesame kawan kapala² jang lain dan
toean Controleur afdeeling, orang² berkoempoel di kintal roemah dimana Seri
padoeka ada doedoek, maka kaoem meminta kapada Maha Besar Toehan Allah, toean
Jellesma ampoenja kaselamatan. Maha Serie padoeka tiada tinggalkan hanja
mengoetjap beberapa perkataan terimakaseh akan pemoehoenan kaoem.
Maka disini poela toean² pembatja
boleh lihat bahoea toean² kapala penoelis kapada toean Van Kol tiada tjahari
kabaikan dan kaselametan kaoemnja.
Oleh penerangan diatas ini, maka
njatalah, tiada tindisan jang berat jang tiada haroes kapada orang laki² di
Minahasa; lagipoen tiada benar orang² moeda lari di Minahasa sebab terlaloe
berat pekerdjaan, betoel ada orang kaloear sebab masoek dienst soldaat dan
djadi pradjoerit, lagipoen tiada benar bahoea anak² ketjil banjak mati sebab
perampoean banjak pakerdjaan.
III HOOFDELIJKE
BELASTING
Akan hal ini saja tiada toelis
banjak sebab ada benar hal jang di toelis oleh kapala kapala kapada toean Van
Kol.
Maka toeroet saja tahoe Seri padoeka
soedah angkat Comisie akan pariksa lebeh haloes kaoentoengan dari orang
Minahasa, akan oebahkan peratoeran bea, toeroet saja dengar, barangkali Comisie
soedah sampeikan kapada Seri padoeka pendapatannja dan toeroet kabar Seri
padoeka soedah kirim itoe kapada Seri jang dipertoean besar G.G. di Bogor.
IV AGRARISCHE
AANGELEGENHEDEN
Bahoea Seri padoeka meniadakan
dengan sagaris kolam hal mempoenjai tanah dari orang Minahasa, itoe tiada benar
dan tiada kadapatan di tanah Minahasa. Dengan daja oepaja pada melawan orang
ampoenja kapoenjaan dari dahoeloe kala, lagi tiada benar. Bahoea ada orang
dapat hoekoeman, kerdja hina sebab boeat kebon ditanahnja poesaka, saja tiada
dengar di Minahasa, akan tetapi, boleh djadi itoe ada djadi didalam district
toean² kapala penoelis pada toean Van Kol.
Djikalau itoe benar, saja tanja,
siapa salah akan hal ini? Toeroet fikirankoe, kapala² dari itoe orang jang di
hoekoem, ada salah, sebab toean Magistraat hoekoemkan samoea orang jang kapala²
ada dawakan melangkah perentah dan toean² kapala ada adseurs d.l.l.s; Poela saja tanja apa sebab toean kapala ada
tahoe itoe tanah, ada tanah poesaka dari bala²nja, apa sebab dawakan balanja
kapala toean Magistraat sahingga ia dihoekoem dengan hoekoeman hina? Maka akan hal ini toean² pembatja tantoe akan
tiada heran, bahoea bala²nja hendak melawan, djikalau itoe ada benar.
Sampei sekarang orang² beloem
mengerti apa sebab tanah hoetan djadi domein.
Ini djoega saja heran, sebab di
Minahasa orang² soedah sampei tahoe sebabnja tanah² hoetan djadi domein, akan
tetapi tentoe orang didalam district toean² kapala penoelis kapada toean Van
Kol beloem mengerti, sebab kapala²nja sendiri tiada kasih mengerti hal itoe
pada bala²nja sahingga bala²nja tinggal tiada pengertian.
Dari tanah² kalakeran dan pasini
jang soedah di ambil oleh Mijnbouw Maatschapei dengan tiada bajar karoegian,
saja tiada dengar akan hal itoe, akan tetapi djikalau benar itoe soedah djadi,
tentoe jang berhak atas tanah itoe boleh menjampeikan kaberatannja kapada sidang
Landraad. Bahoea soerat circulaire Seri padoeka toean Resident 26 Mei 1901
No.2345 itoelah soeda mengoesari dan mempanaskan hatie kaoem Minahasa, itoe
djoega tiada benar.
Akan tetapi djikalau orang orang
didalem district toean toean kapala penoelis kapada toean Van Kol rasa marah
dan sakit hatinja sahingga marika itoe hendak melawan, saja tanja siapa ada
salah akan hal ini? Saja fikir djikalau benar orang hendak melawan, maka jang
salah akan hal ini tiada lain melainkan kapala² penoelis kapada toean Van Kol
sendiri, sebab tentoe soeda mengertikan salah boenji soerat itoe kepada
bala²nja, lebeh djaoeh djikalau benar ada orang hendak melawan didalam
districtnja toean² kapala penoelis kapada toean Van Kol, boekanlah patoet
toean² kapala soeda habarkan kapada toean²controleur soepaja damei dan sentausa
tinggal terpelihara, terlebeh itoelah ada kaharoesan jang pertama pada kapala².
Bahoea penoelis habar kapada toean
Van Kol soedah koentjikan habarnja dengan nama Allah jang berkoeasa, ia
bermoehoen diperiksa hal² ini sopaja damei dan sentausa poelang di Minahasa.
Saja amat heran toean penoelis habar
kapada toean Van Kol bagitoe berani seboet nama Allah jang maha koeasa sedang
dia sendiri ada tahoe bahoea habarnja ada tertjampoer dengan hal² jang tiada
benar. Djangan angkau seboet nama Allah Sia².
Saja hoeboengkan disini bahoea atas
kabenaran saja berkata: orang² Minahasa ada sampei hidoep damei dan sentausa di
bawah bandera Wolanda sampei sekarang ini 240 tahoen lamanja.
Banjak orang soedah menoelis bahoea
orang Minahasa hendak melawan itoe samoea tiada benar. Maka saja tahoe dengan
tentoe pelawan di Minahasa itoelah toean² penoelis habar jang soeka bekin nama
djahat pada orang² Minahasa, akan tetapi orang Minahasa sendiri ada hidoep
dengen damei dan sentausa.
A.H.Supit.
Nog een stem uit de Minahassa
Belom
lama saja dapat tahoe bahwa dalam soerat chabar Locomotief l.l.28 November 1901
1e blad adalah sesatoe motie dari toean van Kol lid dari Tweede Kamer dimanatah
itoe toean soedalah serahkan kapada toean² leden der Tweede Kamer waktoe
melakoekan Begrooting tahoen 1902.
Oleh
karena segala hal achwal jang terseboet dalem itoe motie soenggoehpoen tiada
benar adanja, hal itoelah saja mengchabarkan dengen perkataan pendek sadja,
bahwa sasoenggoehnja tiada moestahak lagi tiada patoet dan tiada pantes kapala²
Minahassa jang soedalah mengirim chabar jang amat bohong itoe pada toean van
Kol, kasijan !
Karena
saja telah mendjoendjoeng djawatan Hoofddjaksa pada Landraad Menado samantara 9
tahoen lagi pada lebih doeloe lama saja soedalah memegang djawatan lain² lain
deri sebab itoe seja kenal rajat sakalijen dalam tanah Minahassa, maka dengan
hati terkedjoet saja mendengar chabar jang amat bohong dan oleh itoe telah
membangkitkan soeatoe amarah dan goesar bagi orang itoe jang soedah begitoe
tjerdik dan berani mengoetjap barang perkataan jang amat djoesta pada toean van
Kol soepaja toean ini pertjaja akan tipoe dan bohong marika itoe.
Saja
memaloemkan bagi siapa² jang hendak membatja ini, bahwasanja hal achwal rajat
sakalijan dengan segala baik sertapoen hidoeplah dengan senang dan selamat
santansa hari diatas tanahnja jang chats.
Behkan
toean² Pandita Protestant tiada memboeat barang katagahan diatas pakerdjaannja
toean² Pastoor (Pandita Roomsch) akan tetapi apabilah toean² ini bertemoe di
djalan² atau dimana mana djoega tiada perdoeli memberi salam satoe dan jang
lain.
Didalam
tanah Indie-Nederland saja belom kenal soeatoe tanah jang kandjeng Gouvernement
mengaloewarkan bagitoe banjak oewang boeat goeroe² bagi anak² sekola. Akan
tetapi dalam tanah Minahassa saja kenal dan tahoe baik² kandjeng Gouvernement
belandjakan oewang bagitoe banjak bagi goeroe² boeat mengadjar anak² dalam
tanah Minahassa, apabilah bapa² hendak masokan anak²nja dalam sekola blanda santiasa di terima dan di
berikan adjaran jang patoet dan baik sekali.
Dari hal
heerendienst dalam beberapa tahoen jang soedah lalu kira-kira sasaorang dalam
tanah Minahassa soedah bekerdja heerendienst 24 hari dan dienst negeri 10 hari
tiap² tahoen, saja tiada mendengar chabar djika ada orang² merasa kaberatan
deri hal ini.
Dari hal
bea (hoofdelijke belasting) saja belom mendengar chabar barang keberatan deri
orang² Minahassa karena hal membajar bea. Achirnja sakalipoen saja belom
mendengar barang tjeritera kaberatan dari kaum Minahassa bahwa Maatschappij
atau lain² toean soedahlah merampas panggal² tanah deri orang² bala; katjoewali
djika ada sapotong tanah jang soedahlah ditinggalkan oleh orang jang berhak
diatas tanah ini, dan kombali soedah bertoemboeh pohon² kajoe besar hingga tanah
ini soedah djadi tanah hoetan poela maka itoelah mendjadi tanah domein
menoeroet atoeran sekarang ini.
Demikijanpoen
saja menoelis ini dengan pendek sadja sopaja toean² tahoe hal jang terseboet di
atas ini.
Dijka ada
toean² jang datang memariksai hal² ini nistjaja lantas di lihat dan dapat dikatahoei
dengan njata sertapoen trang bahwa orang² itoe soedah mengirim barang chabar boetak
papa (pada?) toean van Kol, orang sademikijan bolih di namai si Pembohong dan
Pendjoesta jang hendak tipoe dan semoekan dengan hati bengis kaum koelawarganja
jang berdijam dengan kawarasan toeboeh dalam tanah ajirnja Minahassa.
L.A.MANOPPO
Hoofddjaksa
pada Landraad
Kasoesahan di Minahasa
Di dalam
Makassarsche Courant jang terbit pada 19 hb. Februari 1902 nomor 21 maka tertoelislah
soeatoe karangan, oleh toean L.A.Manoppo Hoofd-djaksa pada Landraad di Menado
yang beralamat ‘Nog een stem uit de Minahassa’ jang tersalin dari Soer-Hbld.
Adapoen
karangan itoe tiada lain maçoednja melainkan akan melawan dan meniadakan
pengaloehan toean kapala di tanah Minahassa tentang kasoesahan bala-balanja
jang telah disampaikan oleh toean-toean itoe kapada toean Van Kol, jang
terhormat.
Maka kami
orang Minahassa jang bertjintakan tanah ajar kami dan kaum kami, jang djoega
merasa kabenaran pengaloehan itoe, tengah membatja karangan toean L.A.Manoppo
itoe merasalah hati amat sakit saolah-olah boeah hati itoe terhimpit
ditengah-tengahnja batoe landasan dan toekoel, sahingga itoe mengadakan didalam
fikiran kami goesar dan bentji jang terlampau besar akan toean L.A.Manoppo
terseboet itoe; sebab karangannja itoe sama dengan karangan orang boeta toeli.
Maka
djikalau kiranja toean L.A.Manoppo itoe soedah menjelidik lebih baik akan rasa
hati kaum Minahassa, tentang sakalian hal achwal jang beloem lama soedah
menjadi-djadi di tanah Minahassa tentoe toean L.A.Manoppo itoe tiada akan
demikian bodoh akan menoelis apa-apa jang tiada ia ketahoei dengan tentoe.
Akan
tetapi djanganlah itoe membangkitkan adjaib kapada kami karena toean
L.A.Manoppo itoe berdiam selamanja-telah berpoeloeh-poeloeh tahoen lamanja,
dinegeri Menado, tempat pardiaman orang bangsa loearan, teroetama Tjina, Arab
Hindoe dan bangsa asing lain-lain dan deri sebab itoe tentoe tiap-tiap koetika
bertemoe-temoe dan bertjakap dengan bangsa itoe, jang adatnja dan kabiasaannja
dan perasa hatinja lain adanja, sebab terlaloe koerang orang boemi poetera jang
berdiam di Menado jang olehnja perasaan hati toean L.A.Manoppo itoe, salakoe
saorang boemi poetera Minahassa dan pertjintaannja akan tanah ajarnya, telah
terpadam dalam hatinja.
Tambahan
poela sebab nistjaja pada persangkaannja bahoea apa jang kalihatan dan
kadengaran olehnja diantara bangsa asing di Menado itoe djoega kalihatan dan
kadengaran di sagenap tanah Minahassa sahingga pengatahoeannja tentang tanah
dan kaum Minahassa oepama pengetahoean saekor katak dibawah tampoeroeng dan
karangannjapoen oepama boenji katak djoega pada moesim pengoedjan, jang
mendatangkan djemoe pada telinga orang.
Adapoen
maçoed saja mengarangkan rantjana ini itoelah pada menjatakan dan menerangkan
bahoea karangan toean L.A.Manoppo itoe sakali-kali tiada benar melainkan bohong
boelat-boelat, sebab:
Pada
sahari anoe, pada beberapa tahoen jl. waktoe toean Pastoor D’Armandville pergi
di negeri Romoon hendak mengoendjoengi beberapa anggota djamaat Roomsch jang
berdiam disana, maka oleh perentah saorang toean Pandita toean Pastoor itoe,
dikawal oleh beberapa inlandsche leeraar agar soepaja toean itoe tiada boleh
berdjalan dimana-mana akan melakoekan pekerdjaannja, melainkan tinggal berdiam
didalam roemah itoe dimana toean itoe menoempang, sahingga pada hari eisoknja
toean Pastoor itoe terpaksalah meninggalkan negeri Romoon tjoema-tjoema sebab
takoet kalau-kalau ia berbantah dengan toean Pandita atau dengan inlandsche
leeraar dihadapan orang banjak;
Tiada
perkara itoe menegahkan pekerdjaan toean Pastoor?
Pada
sekarang ini ada berpoeloeh-poeloeh anak dari negeri-negeri oedik pergi
bertinggal dinegeri Amoerang dengan maÇoed terima particulaire les dalam bahasa Wolanda pada toean Croes,
van Gils dan van Es, sebab anak-anak itoe tiada boleh boleh mendapat tempat di
openbare lagere school.
Adakah
hal ini djadi, oleh sebab gampang dan santiasa boleh anak-anak orang boemi
poetera diterima dalam sekola wolanda?
Apa sebab
plm .800 anak jang minta masoek di Menadosche school jang berkahendag beladjar
bahasa Wolanda, sahadja deri padanja diterima 160 anak-jaitoe terpilih deri
anak-anak toean-toean kapala district, goeroe-goeroe, Hoekoem toea dan
inlandsche leeraar? Dimana sekarang ±600 anak jang lain itoe menerima
pengadjaran bahasa Wolanda? Tiadakah anak-anak jang poelang kosong itoe
terlibih orang toeanja bersoengoet-soengoet dan ada kaberatan hati sebab
anak-anaknja tiada mendapat tampat di Menadosche school itoe?
Toean
L.A.Manoppo toelis bahoea sasaorang Minahassa menanggong sadja 24 hari
heerendienst dan 10 hari negeri dienst.
Soenggoeh
njata benar-benar bahoea toean L.A.Manoppo tiada katahoei apa-apa tentang hal
itoe, sebab menoeroet peratoeran maka hari-hari heerendienst itoe 32 hari katjoeali
hari-hari negeri dienst itoe jang seringkali lebih banjak.
Maka
djikalau dalam saboeah negeri A. terdapat 50 orang laki-laki penanggong
heerendienst maka tadapat tiada dalam satahoen hari heerendienst negeri itoe
ada 50x32 hari=1600 hari. Bahoea kerap kali ada orang penanggong heerendienst
meninggalkan negerinja berboelan-boelan lamanja, sebab pergi memakan oepah di
lain-lain negeri atau di landbouw onderneming, atau di mijnbouw onderneming;
orang demikian dibebaskan deri tanggongannja heerendienst, djika marika itoe
meninggalkan negeri sakoerang-koerangnja 6 boelan lamanja.
Maka djikalau
sakalipoen dari 50 orang jang tertoelis diatas berangkat 20, tadapat tiada
tertinggalah 30 orang jang akan menanggoeng 1600 hari jang tertantoe itoe.
Boekankah
sekarang sasaorang akan tanggong 53 hari katjoeali negeri dienst jang lebih
banjak itoe? Adakah itoe senang?
Djikalau
orang-orang Minahassa merasa senang dengan pekerdjaan heerendienst seperti
toean L.A.Manoppo telah toelis, mengapa banjak kali orang memboeat pelawanan
akan memboeat pekerdjaan itoe maskipoen dikatahoeinja dengan tantoe bahoea
pelawanannja itoe akan menarik dia kadalam hoekoeman dengan memboeat pekerdjaan
hina (dwangarbeid) ?
Djikalau
wang bea (hoofdelijk belasting) f 6.50 tiada berat pada saorang Minahassa, apa
sebabnja sasatahoean beratoes-ratoes soerat paksa (dwangschrift) dikaloerkan
deri kantoor landraad di Menado boeat orang-orang jang berhoetang bea, sahingga
harta benda deri orang-orang berhoetang itoe haroes didjoeal oleh pemarentah
negeri dengan harga jang terlaloe moerah-akan membajar hoetang bea itoe?
Pada
beberapa tahoen jang baharoe laloe ada beberapa orang deri negeri P. soedah
dihoekoemkan oleh saorang toean Magistraat sebab marika itoe soedah membawa
kaberatannja tentang tanah-tanahnja poesaka jang soedah dimasoekkan dalam
garisan aanvraag vergunning deri satoe Mijnbouw-Maatschappij.
Demikian
poela beberapa orang deri negeri R. soedah mendapat hoekoeman jang demikian
djoega sebab marika itoe soedah memboeka kebon dalam tanahnja poesaka jang
soedah termasoek dalam aanvraag vergunning deri satoe Mijnbouw-Maatschappij.
Bolehkah
orang jang mendapat hoekoeman demikian merasa senang akan hoekoeman jang tiada
adil itoe?
Pada
waktoe soerat circulaire deri toean Resident Menado tt.26 hb Mei no.2345 jang
berboenji: ’’Nogmaals wordt hierbij in herinneringen gebracht, dat gronden
enz., die kennelijk verlaten zijn niet meer tot de zoogenaamde pahsini-gronden
kunnen gerekend worden, doch weder deel uitmaken van het staatsdomein’’;
dimaloemkan kapada orang boemi poetra maka terdengarlah beriboe orang
mengatakan: ‘’Lebih baik mati deri pada hilang tanah poesaka.’’
Bolehkah
perbahasaan ini terbit deri dalam moeloet orang jang berhati senang, apabila
tanahnja dirampas? Sakali kali tidak! Karena sasaorang Minahassa tahoe bahoea
atoeran itoe tiada sapadan dengan adat biasa ditanah Minahassa, dan
masing-masing orang Minahassa terlaloe amat bertjinta tanahnja, baik tanah jang
ditoempasnja sendiri, baik tanah poesaka jang didapatnja deri pada iboe bapanja
dan nenek mojangnja.
Tambahan
poela sebab sasaorang Minahassa santiasa menghormati dan sakali-kali tiada
boleh meninggalkan adat kabiasaan nenek mojangnya tentang tanah pahsini itoe,
melainkan ada didalam fikirannja santiasa, bahoea tanah-tanah jang satoe kali
soedah ditoempasnja itoe tinggal salama-lamanja kapoenjaannja.
Haknja
atas tanah demikian sadja boleh berpindah kapada anak-anak tjoetjoenja atau
kapada orang jang soedah membeli tanahnja itoe, dan barang orang, siapa
djoegapoen tiada boleh berkoesa merampas haknja atas tanah terseboet meskipoen
tanah itoe lama soedah terbiar dan soedah beroebah mendjadi rimbah poela.
Lagi
satoe kalimat dalam karangan toean L.A.Manoppo: ‘Katjoeli djika ada sapotong
tanah jang soedah ditinggalkan oleh orang jang berhak diatas tanah ini, dan
kombali soedah bertoemboeh pohon-pohon kajoe besar hingga tanah itoe soedah
djadi tanah hoetan poela maka itoelah poela mendjadi tanah domein menoeroet
atoeran sekarang ini.’’
Maka kami
heiran soengoeh-soenggoeh, bahoea toean L.A.Manoppo itoe boleh menoelis
demikian sedang toean itoe djoega tahoe baik-baik bahoea itoe boekan adat
kabiasaan tanah Minahassa, dan sasaorang Minahassa tantoe sakali-kali tiada
boleh menerima atoeran itoe, katjoeali orang-orang Minahassa jang koerang
ingatan atau jang hendak memboeat chijanat kapada bangsanja orang Minahassa.
Pada rasa
hati kami koerang goenanja menoelis ini dalam soerat-chabar sebab kami tahoe
bahoea soerat-chabar boekan hakim jang dapat memoetoeskan dan menetapkan dan
memeliharakan hak-hak kami orang Minahassa, melainkan toean-toean pembesar
kaperentahan jang dapat melakoekan itoe.
Akan
tetapi welakinpoen karangan ini tertoelis djoega dalam soerat chabar, maka kami
harap bahoea hal achwal jang tertoelis ini akan boleh djoega masoek dalam
ingatan toean-toean pembesar kaperentahan.
Achirnja
kami koentjikan karangan ini dengan mengoetjap beriboe-riboe sjalam dan
sjoekoer kapada toean-toean kapala di Minahassa jang terhormat jang telah
menjampeikan kasoesahan kami bala-balanja kapada toean van Kol jang terhormat
di tanah Wolanda, dan djoega kami menjampeikan beriboe-riboe sjalam dan
sjoekoer kapada toean van Kol jang terhormat, jang telah menjatakan kasihan hatinja
akan kami orang Minahassa dan telah membitjarakan hal achwal kasoesahan kami di
dalam Madjelis Tweede Kamer der Staten Generaal itoe, dengan pengharapan bahoea
toean van Kol dan toean-toean lain jang djoega ada berkasihan hati dengan kaum
Minahassa akan membelandjakan koeatnja pada hak-hak kami, akan mendjadi
kasenangan kami orang Minahassa.
Dengan
nama orang Minahassa
O.Rondornoewoe,
Menanggong
pekerdjaan heerendienst di Minahassa.
*).
repro De Tijd, KITLV Digital Media Library dan koleksi Bode Talumewo.
BAHAN OLAHAN
Delpher-Kranten
Bataviaasch
Nieuwsblad, 13 Desember 1902.
De Locomotief, 28 November 1901, 15 April
1902.
De Tijd, 27 November 1902.
Leeuwarder Courant, 27 November 1902.
Soerabaiasch-Handelsblad, 5 Februari 1902, 12 Februari 1902, 28 Oktober 1903.
Ensiklopedia Tou Manado
H.van Kol. *)
Wilhelmina dan Van Kol dengan nota 1902. Karikatur di Het Volk. *)
Nog een stem uit de Minahassa
Dari hal bea (hoofdelijke belasting) saja belom mendengar chabar barang keberatan deri orang² Minahassa karena hal membajar bea. Achirnja sakalipoen saja belom mendengar barang tjeritera kaberatan dari kaum Minahassa bahwa Maatschappij atau lain² toean soedahlah merampas panggal² tanah deri orang² bala; katjoewali djika ada sapotong tanah jang soedahlah ditinggalkan oleh orang jang berhak diatas tanah ini, dan kombali soedah bertoemboeh pohon² kajoe besar hingga tanah ini soedah djadi tanah hoetan poela maka itoelah mendjadi tanah domein menoeroet atoeran sekarang ini.
Kasoesahan di Minahasa
Adapoen karangan itoe tiada lain maçoednja melainkan akan melawan dan meniadakan pengaloehan toean kapala di tanah Minahassa tentang kasoesahan bala-balanja jang telah disampaikan oleh toean-toean itoe kapada toean Van Kol, jang terhormat.
Boekankah sekarang sasaorang akan tanggong 53 hari katjoeali negeri dienst jang lebih banjak itoe? Adakah itoe senang?
Bolehkah orang jang mendapat hoekoeman demikian merasa senang akan hoekoeman jang tiada adil itoe?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.