Senin, 20 April 2015

Kesusahan Minahasa, Debat Nota Van Kol

 

 

 

 

 

                                                   Oleh: Adrianus Kojongian

 

 

 

 

 

 

 


Majoor Apelles H.Supit. *)



 

Kekayaan alam Minahasa mulai menarik modal besar di penghujung abad ke-19. Adalah emas di Belang menjadi maknitnya. Tiga pengusaha di Negeri Belanda dengan modal awal f. 250.000 mendirikan Mijnbouw Maatschappij Totok tahun 1897. Setelah memperoleh izin Juli 1898, mereka langsung beroperasi di Minahasa. Hasil emas --yang sebelumnya ditambang penduduk setempat secara tradisional-- ternyata sangat menjanjikan.

Lihat saja laporan direkturnya J.H.T.Zimmermann tanggal 13 Desember 1902. Hanya selang 20 Oktober-30 November, perusahaannya menggiling sebanyak 1.147 ton bijih emas, dengan hasil 11.720 gram emas murni, senilai f. 19.230 (kurs masa itu). Saham perusahaan tambang Totok laku keras diperdagangkan di pasar saham Belanda.

Keuntungan tentu bagi pemerintah kolonial. Namun, penderitaan bagi penduduk setempat. Konsesi tambang berdasar Indische Mijnwet yang diterapkan sejak 9 Maret 1899 membuat perusahaan dapat mengklaim tanah penduduk dengan tidak memberi ganti rugi sesenpun.

Bukan hanya tanah kalakeran, namun tanah pasini pun dapat diambil, dengan alasan sepele—umpama karena mengandung emas atau telah dikonversi bagi perkebunan dan usaha modal besar lainnya. Hak milik adat Minahasa (tanah pusaka) benar-benar tidak diperdulikan, sudah sejak diterapkannya domein verklaring (pernyataan kepemilikan) di Keresidenan Manado (Staatsblad 1877 nomor 55).

Padahal, orang Minahasa selalu beranggapan tindakan penguasaan tanahnya itu sebagai tidak sah, karena tidak ada batasan dan tidak ada ketentuan demikian dalam hukum adat Minahasa setelah pernyataan domein jatuh ke negara. Apalagi, hubungan Minahasa dengan Belanda yang diwakili Kompeni di masa silam, bukan antara tuan dan hamba. Karena, Kompeni tidak menaklukkan tanah Minahasa lewat kekuatan senjata, namun perhubungan dilakukan dengan sebuah kontrak persahabatan, dimana kedudukan Minahasa adalah sebagai sekutu terhormat dan sederajat.

Surat edaran Residen Manado E.J.Jellesma nomor 2345 tanggal 26 Mei 1901 benar-benar memicu kemarahan meluas orang Minahasa. Edaran tersebut menegas kalau tanah yang ‘agaknya’ telah ditinggalkan tidak disebut tanah pasini lagi, tapi domein (milik) dan dikuasai negara. Padahal lagi, seperti semua penduduk Hindia-Belanda (Indonesia) lainnya, menjadi kebiasaan penduduk menanami ladangnya tidak lebih dari satu atau dua tahun di tempat sama. Meski kemudian ladangnya terlantar, menghutan kembali dan telah ditumbuhi pohon, secara adat Minahasa tanah yang telah digarap itu dianggap milik orang yang membuka pertama. Apalagi sudah mentradisi, beberapa masa kemudian orang yang membuka pertama akan kembali untuk menggarapnya. Secara adat, haknya tidak dapat dicabut.

Maka, ketika sang pemilik tidak menerima, masuk kemudian mengolah kembali kebunnya, mereka akan ditangkap, lalu dijatuhi hukuman oleh hakim secara tidak adil. Pemilik yang berkeberatan lahannya sudah masuk area konsesi selalu dikalahkan dalam persidangan, bahkan tidak jarang dijatuhi hukuman.

Ketidakadilan demikian belum seberapa lagi bila ditambah dengan beban pekerjaan Heerendienst yang harus dipikul orang Minahasa sesuai keputusan Residen Jellesma 30 Mei 1900 nomor 429.

Karena beratnya pekerjaan Heerendienst, banyak orang-orang muda Minahasa meninggalkan daerahnya, terutama teken kontrak menjadi serdadu. Sementara disinyalir tingginya angka kematian bayi di Minahasa, adalah gara-gara kaum perempuan harus menanggung pekerjaan berat untuk mencukupi kebutuhan keluarga yang ditinggalkan kepala keluarga yang harus bekerja paksa. Kaum muda sendiri yang bekerja rodi banyak terkena penyakit dada dan muntah darah.

Aturan Residen Jellesma sendiri, adalah setiap orang laki-laki (berumur 20 tahun sampai bebas umur 51 tahun) harus bekerja tanpa dibayar selama 32 hari saban tahun. Meski Jellesma menggantikan aturan sebelumnya yang lebih berat 36 hari (mulai usia 18 tahun dan tanpa batas usia), dalam praktek di lapangan tidak demikian. Tiap penduduk laki-laki dilaporkan terpaksa harus bekerja lebih dari pada 90 hari, kecuali untuk pekerjaan negeri (pinontol dan sawang pada Hukum Tua) yang bervariasi antara 50 sampai 60 hari di negeri kecil, dan 70-90 hari di negeri besar.

Sanksi bagi yang melawan adalah hukuman melaksanakan kerja paksa dengan atau tidak dirantai yang disebut pekerjaan hina (dwangarbeid).

Uang pajak pun harus ditanggung setiap orang Minahasa sesuai ordonansi 8 Januari 1897 (Staatsblad nomor 13) dimana pajak kepala dipungut dari semua laki-laki di atas 21 tahun, senilai dua persen dari pendapatan mereka, dengan minimal f. 6.50.  Padahal, dari hitungan masa itu, penghasilan minimum orang Minahasa (sekitar 3 persen) sebesar f. 325. Lalu ada sekitar 35 persen penanggung pajak Minahasa yang berpendapatan dibawah f. 100.

Penduduk didera kemiskinan, justru Kantor Landraad Manado setiap tahunnya mengeluarkan ratusan surat paksa (dwangschrift) buat penghutang pajak. Mereka membeslah harta benda, menjualnya dengan harga sangat murah untuk pembayar hutang bea.


H.van Kol. *)


Kesusahan dari penduduk di Minahasa ini, terungkap meluas ketika anggota Tweede Kamer (Majelis Rendah) Belanda dari partai sosialis (SDAP=Sociaal Democratische Arbeiders Partij) Hendrikus Hubertus van Kol yang terkenal dengan berbagai mosi menyampaikan nota dalam sidang parlemen untuk menyusun anggaran belanja Hindia-Belanda tahun 1902 pada November 1901.


Wilhelmina dan Van Kol dengan nota 1902. Karikatur di Het Volk. *)


Nota Van Kol mengungkap terjadinya ketidakpuasan meluas yang bahkan bisa memicu perlawanan dari orang Minahasa. Van Kol bukan hanya menyinggung soal pencaplokan tanah pasini, dan beratnya tanggungan kerja paksa dan pajak. Tapi juga diskriminasi dalam pendidikan dan agama. Ia menyerukan Menteri urusan Koloni untuk mengusut keluhan di Minahasa yang menurut dia, datang dari para kepala Minahasa sendiri.

Namun, reaksi meluas segera timbul setelah perdebatan yang seru juga di Majelis Rendah Belanda. Pro-kontra berkembang di Minahasa selang tahun 1902-1903, bahkan saling tuding. Adalah tiga tokoh Minahasa disebut sebagai sumbernya laporan Nota Van Kol. Majoor Albert Lasut Waworoentoe (1862-1925), mantan Kepala Distrik Sonder, ketika itu berstatus kepala distrik non aktif, adiknya Exaverius Walewangko Jacob Waworoentoe (1868-1928), Hukum Besar Kepala Distrik Sonder serta Majoor Estefanus Arnold Gerungan (1844-1921), mantan Kepala Distrik Tondano-Touliang yang sengaja menggelar musyawarah mendukung Van Kol di Tondano 18 Juni 1902.

Kaum kontra Van Kol, tentu saja para kepala Minahasa membantah habis-habisan dalam pertemuan mereka di Tondano 1 Augustus 1902 dengan nota protes yang dimuat di surat kabar. Sebanyak 17 dari 18 kepala distrik Minahasa bertanda, kecuali E.W.J.Waworoentoe dari Sonder yang tidak menekennya.

Para kepala distrik tersebut adalah Apeles Hendrik Supit, Majoor Tondano-Toulimambot, P.M.Sumayku, Majoor Remboken, Herman Wenas Majoor Tomohon, J.Kawilarang Hukum Besar Tondano-Touliang, E.Mogot, Hukum  Besar Langowan, F.M.Mamahit, Hukum Besar Pasan-Ratahan-Ponosakan, M.Rambi, Hukum Besar Tonsawang, W.Ticoalu Hukum Besar Kakaskasen, Wakkary Majoor Manado, W.Dossah, Hukum Besar Bantik, E.Rotinsulu Majoor Maumbi, E.Pelenkahu Majoor Tonsea, J.Warokka, Majoor Kawangkoan, Th.E.Gerungan, Hukum Besar Tombasian, F.N.Dotulong, Hukum Besar Rumoong, J.M.Runtuwene, Majoor Tompaso serta W.Walangitang, Majoor Tombariri.

Saya menurunkan 3 surat. Dua antinota Van Kol, berasal Majoor Apelles Hendrik Supit (1843-1906) Kepala Distrik Tondano-Toulimambot yang dimuat di halaman satu Soerabaiasch-Handelsblad nomor 29 Rabu 5 Februari 1902, dan dari L.A.Manoppo, Hoofddjaksa di Landraad Manado dimuat Soerabaiasch-Handelsblad nomor 35 Rabu 12 Februari 1902. Sementara dari kalangan pendukung sepucuk surat berkop Kesusahan di Minahasa berasal dari O.Rondonuwu (famnya ditulis Rondornoewoe), seorang yang mengklaim sebagai warga mewakili suara orang Minahasa, namun dapat dipastikan adalah seorang yang terdidik. Suratnya dimuat De Locomotief  Selasa 15 April 1902 nomor 86. ***

 


                             Een steem uit de Inlandsche Wereld

Didalem soerat kabar De Locomotief 28 Nov.1901 No.274, saja batja satoe nota dari toean jang terhormat Van Kol: bahoea adalah kapala² di Minahasa menjampeikan roepa² kaberatan di Minahasa kapada toean Van Kol jang di bahagikannja didalem empat bahagian.

Maka sebab saja ada lagi satoe dari kapala² di Minahasa, maka hal itoe membangoenkan hatikoe laloe menjatakan dengen kabenaran hal² terseboet di bawah ini:

Maka lebeh dahoeloe dari saja menoelis penerangan akan kaempat perkara itoe, saja menjatakan bahoea saja ada mengerti batja bahasa Wolanda; akan tetapi, akan menoelis bahasa itoe dengan semparnanja, saja rasa ada koerang, djadilah saja menimbang baik, akan menoelis dengan bahasa Melajoe sebab saja tahoe tantoe di tanah Hindia Wolanda sabelah timoer dan di tanah Wolanda banjak ada mengerti bahasa Melajoe.

I  ZENDING EN ONDERWIJS
Agama orang Minahasa itoelah Halaik dari pada poerbakala. Tatkala Compagnie Wolanda soedah tetap tinggal di tanah Minahasa, maka soeda dimasoekkannja Agama Mesehi Indjili; orang² Minahasa lekas beroebah mendjadi orang Mesehi Indjili dan meninggalkan agama Halaik. Kamoedian tatkala orang² Minahasa soedah masoek Agama Mesehi, maka datanglah toean-toean Priester memasoekan agama Roomsch pada kaoem Minahasa, demikian datang pada sekarang ini ada orang² Mesehi Indjili masoek agama Roomsch, bagitoe lagi ada orang² jang soeda masoek Roomsch poelang masoek agama Masehi Indjili. Maka samantara kadoea agama itoe biberitakan antara kaoem Minahasa, beloem sekali saja dengar ada toean² Hulpprediker boeat sangkoetan pada toean Priester. Toeroet rasakoe, tantoe tuan² kapala jang soedah toelis hal ini kapada toean Van Kol, sendirinja tiada seneng dengan toean² Hulpprediker.

Akan kaoebahan pengadjaran, pengadjaran antara kaoem Minahasa, saja ampoenja perfikiran saroepa djoega toean² kepala jang soedah menoelis kapada toean Van Kol. Maka benar orang Minahasa soeka adjar bahasa Wolanda, aken tetapi bolih djadi itoe ada berat, sebab tantoe tambah banjak ongkost. Maka saja rasa kapala² dan lain² berbangsa dan berboleh boleh memasoekan anak²nja di sekolah Wolanda di Tondano, di Amoerang dan di Menado. Akan hal ini, saja tahoe dengan tentoe, bahoea seri padoeka Toean Bangsawan Resident Jellesma soedah bangoenkan satoe sekolah di Menado jang de namai Menadoschool.

II HEERENDIENSTEN
Saja amat heran jang ada toean² kapala di Minahasa jang bagitoe berani toelis kapada toean Van Kol bahoea orang laki-laki padoedoek boeat pekerdjaan jang tiada dibajar lebih dari pada 90 hari dan boeat pekerjaan negeri 50 sampei 60 hari negeri jang kecil, dan 70 sampei 90 hari negeri jang besar.

Akan ini perkara² saja berkata dengan kabenaran, bahoea toean² kapala soedah menoelis tiada kabenaran, maka hal jang ditoelisnja beloem sakali itoe djadi di Minahasa lebeh dahoeloe dan kamoedian dari pekerjaan heeredienst teratoer. Djikalau hal² ini ada djadi didalam district² dari toean² kapala penoelis kapada toean Van Kol, maka ada sampei terang bahoea itoe toean² kepala sendiri soedah boeat soesah pada anak balanja dengan tiada katahoean dari toean² controleur dan Seri padoeka toean Bangsawan Resident. Saja tahoe dengan tantoe dan benar, tiada ada satoe district jang kasih pekerdjaan pada anak² balanja bagitoe banjak hari saperti soeda ditoelis toean² kepala itoe.

Menoeroet peratoeran Heeredienst jang pertama di Minahasa, maka satoe orang haroes boeat pekerdjaan heeredienst didalam satoe tahon 36 hari banjaknja.

Kamoedian njatalah bahoea itoe 36 hari terlaloe banjak, saban tahon ada sisa banjak hari jang tiada terpakei.

Beberapa tahoen jang laloe Seri padoeka toean Bangsawan Resident Jellesma, soedah oebahkan peratoeran Heeredienst jang pertama, jaitoe: 36 hari jang satoe orang haroes bekerdja didalam satoe tahon soedah di koerangkan mendjadi 32 hari.

Maka welakin soeda dikoerangkan 4 hari, maka itoe 32 hari tiada habis dipakei didalem satoe tahon, saja tahoe di district² Minahasa sadja ada pakei saban tahon 17 sampei 20 hari atau lebeh koerang didalem satoe tahon.

Maka hal ini boleh njata dengen terang didalem daftar pekerdjaan heeredienst jang dimasoekan oleh sasakapala district kapada toean² controleur.

Maka pekerdjaan negri, pinantol dan sawang pada Hm toea, poekoel rata saorang boeat pekerdjaan 12 hari atau koerang dari itoe didalem 1 tahon.

Ini djoega boleh njata didalem daftar² jang dimasoekan saban boelan kapada toean² controleur. Membebaskan banjak orang itoelah menambahkan kaberatan kapada orang jang penangoeng.

Manakala membatja kalimat pendek ini, tentoe pembatja timboel bimbang hati, disini saja menerangkan asalnja:  Menoeroet atoeran heeredienst, pertama: samoea orang laki² beroemoer genap 18 tahon, haroes boeat pekerdjaan heeredienst, didalam atoeran itoe, tiada disipatkan sampei oemoer berapa orang boleh bebas dari pekerdjaan heeredienst. Oleh peratoeran ini, njatalah pada kamoedian hari banjak soesah pada kaoem, sebab terbanjak dari orang² moeda dapat penjakit dada dan penjakit moentah dara jang mana oleh pendapatan, hal itoe djadi, sebab orang² terlaloe moeda boeat pekerdjaan berat. Lagipon sebab tiada sipat orang dibebaskan dari pada pekerdjaan heeredienst, maka welakin saorang soeda beroemoer lebe dari 60 tahon, tetapi badanja ada lagi koeat, santiasa dia tinggal boeat pekerdjaan heeredienst. Djadilah dengan pengertian jang pendek, orang² laki² tinggal pegang pekerdjaan heeredienst sampei habislah koeatnja.

Oleh sebab² diatas ini dan banjak lain Seri padoeka toean Bangsawan Resident Jellesma soeda boeat atoeran jang lebeh baik dan dipakei sampei sekarang ini: Orang² laki² jang genap oemoernja 20 tahon, moelai pegang pekerdjaan heeredienst dan orang²  laki² jang genap oemoernja 51 tahon dibebaskan dari pekerdjaan heeredienst.

Kamoedian dari peratoeran ini soeda didjalankan, maka seri padoeka toean Bangsawan Resident soedah berdjalan mengoendjoengi tanah Minahasa maka tatkala itoe kaoem Minahasa soedah toendjoek njata² soekoernja kapada Seri padoeka, akan kaadilannja dan pengasihannja pada kaoem Minahasa. Maka saja sendiri ada lihat sesame kawan kapala² jang lain dan toean Controleur afdeeling, orang² berkoempoel di kintal roemah dimana Seri padoeka ada doedoek, maka kaoem meminta kapada Maha Besar Toehan Allah, toean Jellesma ampoenja kaselamatan. Maha Serie padoeka tiada tinggalkan hanja mengoetjap beberapa perkataan terimakaseh akan pemoehoenan kaoem.

Maka disini poela toean² pembatja boleh lihat bahoea toean² kapala penoelis kapada toean Van Kol tiada tjahari kabaikan dan kaselametan kaoemnja.

Oleh penerangan diatas ini, maka njatalah, tiada tindisan jang berat jang tiada haroes kapada orang laki² di Minahasa; lagipoen tiada benar orang² moeda lari di Minahasa sebab terlaloe berat pekerdjaan, betoel ada orang kaloear sebab masoek dienst soldaat dan djadi pradjoerit, lagipoen tiada benar bahoea anak² ketjil banjak mati sebab perampoean banjak pakerdjaan.

III HOOFDELIJKE BELASTING
Akan hal ini saja tiada toelis banjak sebab ada benar hal jang di toelis oleh kapala kapala kapada toean Van Kol.

Maka toeroet saja tahoe Seri padoeka soedah angkat Comisie akan pariksa lebeh haloes kaoentoengan dari orang Minahasa, akan oebahkan peratoeran bea, toeroet saja dengar, barangkali Comisie soedah sampeikan kapada Seri padoeka pendapatannja dan toeroet kabar Seri padoeka soedah kirim itoe kapada Seri jang dipertoean besar G.G. di Bogor.

IV AGRARISCHE AANGELEGENHEDEN
Bahoea Seri padoeka meniadakan dengan sagaris kolam hal mempoenjai tanah dari orang Minahasa, itoe tiada benar dan tiada kadapatan di tanah Minahasa. Dengan daja oepaja pada melawan orang ampoenja kapoenjaan dari dahoeloe kala, lagi tiada benar. Bahoea ada orang dapat hoekoeman, kerdja hina sebab boeat kebon ditanahnja poesaka, saja tiada dengar di Minahasa, akan tetapi, boleh djadi itoe ada djadi didalam district toean² kapala penoelis pada toean Van Kol.

Djikalau itoe benar, saja tanja, siapa salah akan hal ini? Toeroet fikirankoe, kapala² dari itoe orang jang di hoekoem, ada salah, sebab toean Magistraat hoekoemkan samoea orang jang kapala² ada dawakan melangkah perentah dan toean² kapala ada adseurs d.l.l.s;  Poela saja tanja apa sebab toean kapala ada tahoe itoe tanah, ada tanah poesaka dari bala²nja, apa sebab dawakan balanja kapala toean Magistraat sahingga ia dihoekoem dengan hoekoeman hina?  Maka akan hal ini toean² pembatja tantoe akan tiada heran, bahoea bala²nja hendak melawan, djikalau itoe ada benar.

Sampei sekarang orang² beloem mengerti apa sebab tanah hoetan djadi domein.
Ini djoega saja heran, sebab di Minahasa orang² soedah sampei tahoe sebabnja tanah² hoetan djadi domein, akan tetapi tentoe orang didalam district toean² kapala penoelis kapada toean Van Kol beloem mengerti, sebab kapala²nja sendiri tiada kasih mengerti hal itoe pada bala²nja sahingga bala²nja tinggal tiada pengertian.

Dari tanah² kalakeran dan pasini jang soedah di ambil oleh Mijnbouw Maatschapei dengan tiada bajar karoegian, saja tiada dengar akan hal itoe, akan tetapi djikalau benar itoe soedah djadi, tentoe jang berhak atas tanah itoe boleh menjampeikan kaberatannja kapada sidang Landraad. Bahoea soerat circulaire Seri padoeka toean Resident 26 Mei 1901 No.2345 itoelah soeda mengoesari dan mempanaskan hatie kaoem Minahasa, itoe djoega tiada benar.

Akan tetapi djikalau orang orang didalem district toean toean kapala penoelis kapada toean Van Kol rasa marah dan sakit hatinja sahingga marika itoe hendak melawan, saja tanja siapa ada salah akan hal ini? Saja fikir djikalau benar orang hendak melawan, maka jang salah akan hal ini tiada lain melainkan kapala² penoelis kapada toean Van Kol sendiri, sebab tentoe soeda mengertikan salah boenji soerat itoe kepada bala²nja, lebeh djaoeh djikalau benar ada orang hendak melawan didalam districtnja toean² kapala penoelis kapada toean Van Kol, boekanlah patoet toean² kapala soeda habarkan kapada toean²controleur soepaja damei dan sentausa tinggal terpelihara, terlebeh itoelah ada kaharoesan jang pertama pada kapala².

Bahoea penoelis habar kapada toean Van Kol soedah koentjikan habarnja dengan nama Allah jang berkoeasa, ia bermoehoen diperiksa hal² ini sopaja damei dan sentausa poelang di Minahasa.

Saja amat heran toean penoelis habar kapada toean Van Kol bagitoe berani seboet nama Allah jang maha koeasa sedang dia sendiri ada tahoe bahoea habarnja ada tertjampoer dengan hal² jang tiada benar. Djangan angkau seboet nama Allah Sia².

Saja hoeboengkan disini bahoea atas kabenaran saja berkata: orang² Minahasa ada sampei hidoep damei dan sentausa di bawah bandera Wolanda sampei sekarang ini 240 tahoen lamanja.

Banjak orang soedah menoelis bahoea orang Minahasa hendak melawan itoe samoea tiada benar. Maka saja tahoe dengan tentoe pelawan di Minahasa itoelah toean² penoelis habar jang soeka bekin nama djahat pada orang² Minahasa, akan tetapi orang Minahasa sendiri ada hidoep dengen damei dan sentausa.

A.H.Supit.


                                   Nog een stem uit de Minahassa

Belom lama saja dapat tahoe bahwa dalam soerat chabar Locomotief l.l.28 November 1901 1e blad adalah sesatoe motie dari toean van Kol lid dari Tweede Kamer dimanatah itoe toean soedalah serahkan kapada toean² leden der Tweede Kamer waktoe melakoekan Begrooting tahoen 1902.

Oleh karena segala hal achwal jang terseboet dalem itoe motie soenggoehpoen tiada benar adanja, hal itoelah saja mengchabarkan dengen perkataan pendek sadja, bahwa sasoenggoehnja tiada moestahak lagi tiada patoet dan tiada pantes kapala² Minahassa jang soedalah mengirim chabar jang amat bohong itoe pada toean van Kol, kasijan !

Karena saja telah mendjoendjoeng djawatan Hoofddjaksa pada Landraad Menado samantara 9 tahoen lagi pada lebih doeloe lama saja soedalah memegang djawatan lain² lain deri sebab itoe seja kenal rajat sakalijen dalam tanah Minahassa, maka dengan hati terkedjoet saja mendengar chabar jang amat bohong dan oleh itoe telah membangkitkan soeatoe amarah dan goesar bagi orang itoe jang soedah begitoe tjerdik dan berani mengoetjap barang perkataan jang amat djoesta pada toean van Kol soepaja toean ini pertjaja akan tipoe dan bohong marika itoe.

Saja memaloemkan bagi siapa² jang hendak membatja ini, bahwasanja hal achwal rajat sakalijan dengan segala baik sertapoen hidoeplah dengan senang dan selamat santansa hari diatas tanahnja jang chats.

Behkan toean² Pandita Protestant tiada memboeat barang katagahan diatas pakerdjaannja toean² Pastoor (Pandita Roomsch) akan tetapi apabilah toean² ini bertemoe di djalan² atau dimana mana djoega tiada perdoeli memberi salam satoe dan jang lain.

Didalam tanah Indie-Nederland saja belom kenal soeatoe tanah jang kandjeng Gouvernement mengaloewarkan bagitoe banjak oewang boeat goeroe² bagi anak² sekola. Akan tetapi dalam tanah Minahassa saja kenal dan tahoe baik² kandjeng Gouvernement belandjakan oewang bagitoe banjak bagi goeroe² boeat mengadjar anak² dalam tanah Minahassa, apabilah bapa² hendak masokan anak²nja  dalam sekola blanda santiasa di terima dan di berikan adjaran jang patoet dan baik sekali.

Dari hal heerendienst dalam beberapa tahoen jang soedah lalu kira-kira sasaorang dalam tanah Minahassa soedah bekerdja heerendienst 24 hari dan dienst negeri 10 hari tiap² tahoen, saja tiada mendengar chabar djika ada orang² merasa kaberatan deri hal ini.

Dari hal bea (hoofdelijke belasting) saja belom mendengar chabar barang keberatan deri orang² Minahassa karena hal membajar bea. Achirnja sakalipoen saja belom mendengar barang tjeritera kaberatan dari kaum Minahassa bahwa Maatschappij atau lain² toean soedahlah merampas panggal² tanah deri orang² bala; katjoewali djika ada sapotong tanah jang soedahlah ditinggalkan oleh orang jang berhak diatas tanah ini, dan kombali soedah bertoemboeh pohon² kajoe besar hingga tanah ini soedah djadi tanah hoetan poela maka itoelah mendjadi tanah domein menoeroet atoeran sekarang ini.

Demikijanpoen saja menoelis ini dengan pendek sadja sopaja toean² tahoe hal jang terseboet di atas ini.

Dijka ada toean² jang datang memariksai hal² ini nistjaja lantas di lihat dan dapat dikatahoei dengan njata sertapoen trang bahwa orang² itoe soedah mengirim barang chabar boetak papa (pada?) toean van Kol, orang sademikijan bolih di namai si Pembohong dan Pendjoesta jang hendak tipoe dan semoekan dengan hati bengis kaum koelawarganja jang berdijam dengan kawarasan toeboeh dalam tanah ajirnja Minahassa.

L.A.MANOPPO
Hoofddjaksa pada Landraad


                
                               Kasoesahan di Minahasa

Di dalam Makassarsche Courant jang terbit pada 19 hb. Februari 1902 nomor 21 maka tertoelislah soeatoe karangan, oleh toean L.A.Manoppo Hoofd-djaksa pada Landraad di Menado yang beralamat ‘Nog een stem uit de Minahassa’ jang tersalin dari Soer-Hbld.

Adapoen karangan itoe tiada lain maçoednja melainkan akan melawan dan meniadakan pengaloehan toean kapala di tanah Minahassa tentang kasoesahan bala-balanja jang telah disampaikan oleh toean-toean itoe kapada toean Van Kol, jang terhormat.

Maka kami orang Minahassa jang bertjintakan tanah ajar kami dan kaum kami, jang djoega merasa kabenaran pengaloehan itoe, tengah membatja karangan toean L.A.Manoppo itoe merasalah hati amat sakit saolah-olah boeah hati itoe terhimpit ditengah-tengahnja batoe landasan dan toekoel, sahingga itoe mengadakan didalam fikiran kami goesar dan bentji jang terlampau besar akan toean L.A.Manoppo terseboet itoe; sebab karangannja itoe sama dengan karangan orang boeta toeli.

Maka djikalau kiranja toean L.A.Manoppo itoe soedah menjelidik lebih baik akan rasa hati kaum Minahassa, tentang sakalian hal achwal jang beloem lama soedah menjadi-djadi di tanah Minahassa tentoe toean L.A.Manoppo itoe tiada akan demikian bodoh akan menoelis apa-apa jang tiada ia ketahoei dengan tentoe.

Akan tetapi djanganlah itoe membangkitkan adjaib kapada kami karena toean L.A.Manoppo itoe berdiam selamanja-telah berpoeloeh-poeloeh tahoen lamanja, dinegeri Menado, tempat pardiaman orang bangsa loearan, teroetama Tjina, Arab Hindoe dan bangsa asing lain-lain dan deri sebab itoe tentoe tiap-tiap koetika bertemoe-temoe dan bertjakap dengan bangsa itoe, jang adatnja dan kabiasaannja dan perasa hatinja lain adanja, sebab terlaloe koerang orang boemi poetera jang berdiam di Menado jang olehnja perasaan hati toean L.A.Manoppo itoe, salakoe saorang boemi poetera Minahassa dan pertjintaannja akan tanah ajarnya, telah terpadam dalam hatinja.

Tambahan poela sebab nistjaja pada persangkaannja bahoea apa jang kalihatan dan kadengaran olehnja diantara bangsa asing di Menado itoe djoega kalihatan dan kadengaran di sagenap tanah Minahassa sahingga pengatahoeannja tentang tanah dan kaum Minahassa oepama pengetahoean saekor katak dibawah tampoeroeng dan karangannjapoen oepama boenji katak djoega pada moesim pengoedjan, jang mendatangkan djemoe pada telinga orang.

Adapoen maçoed saja mengarangkan rantjana ini itoelah pada menjatakan dan menerangkan bahoea karangan toean L.A.Manoppo itoe sakali-kali tiada benar melainkan bohong boelat-boelat, sebab:

Pada sahari anoe, pada beberapa tahoen jl. waktoe toean Pastoor D’Armandville pergi di negeri Romoon hendak mengoendjoengi beberapa anggota djamaat Roomsch jang berdiam disana, maka oleh perentah saorang toean Pandita toean Pastoor itoe, dikawal oleh beberapa inlandsche leeraar agar soepaja toean itoe tiada boleh berdjalan dimana-mana akan melakoekan pekerdjaannja, melainkan tinggal berdiam didalam roemah itoe dimana toean itoe menoempang, sahingga pada hari eisoknja toean Pastoor itoe terpaksalah meninggalkan negeri Romoon tjoema-tjoema sebab takoet kalau-kalau ia berbantah dengan toean Pandita atau dengan inlandsche leeraar dihadapan orang banjak;

Tiada perkara itoe menegahkan pekerdjaan toean Pastoor?

Pada sekarang ini ada berpoeloeh-poeloeh anak dari negeri-negeri oedik pergi bertinggal dinegeri Amoerang dengan maÇoed terima particulaire les dalam bahasa Wolanda pada toean Croes, van Gils dan van Es, sebab anak-anak itoe tiada boleh boleh mendapat tempat di openbare lagere school.

Adakah hal ini djadi, oleh sebab gampang dan santiasa boleh anak-anak orang boemi poetera diterima dalam sekola wolanda?

Apa sebab plm .800 anak jang minta masoek di Menadosche school jang berkahendag beladjar bahasa Wolanda, sahadja deri padanja diterima 160 anak-jaitoe terpilih deri anak-anak toean-toean kapala district, goeroe-goeroe, Hoekoem toea dan inlandsche leeraar? Dimana sekarang ±600 anak jang lain itoe menerima pengadjaran bahasa Wolanda? Tiadakah anak-anak jang poelang kosong itoe terlibih orang toeanja bersoengoet-soengoet dan ada kaberatan hati sebab anak-anaknja tiada mendapat tampat di Menadosche school itoe?

Toean L.A.Manoppo toelis bahoea sasaorang Minahassa menanggong sadja 24 hari heerendienst dan 10 hari negeri dienst.

Soenggoeh njata benar-benar bahoea toean L.A.Manoppo tiada katahoei apa-apa tentang hal itoe, sebab menoeroet peratoeran maka hari-hari heerendienst itoe 32 hari katjoeali hari-hari negeri dienst itoe jang seringkali lebih banjak.

Maka djikalau dalam saboeah negeri A. terdapat 50 orang laki-laki penanggong heerendienst maka tadapat tiada dalam satahoen hari heerendienst negeri itoe ada 50x32 hari=1600 hari. Bahoea kerap kali ada orang penanggong heerendienst meninggalkan negerinja berboelan-boelan lamanja, sebab pergi memakan oepah di lain-lain negeri atau di landbouw onderneming, atau di mijnbouw onderneming; orang demikian dibebaskan deri tanggongannja heerendienst, djika marika itoe meninggalkan negeri sakoerang-koerangnja 6 boelan lamanja.

Maka djikalau sakalipoen dari 50 orang jang tertoelis diatas berangkat 20, tadapat tiada tertinggalah 30 orang jang akan menanggoeng 1600 hari jang tertantoe itoe.

Boekankah sekarang sasaorang akan tanggong 53 hari katjoeali negeri dienst jang lebih banjak itoe? Adakah itoe senang?

Djikalau orang-orang Minahassa merasa senang dengan pekerdjaan heerendienst seperti toean L.A.Manoppo telah toelis, mengapa banjak kali orang memboeat pelawanan akan memboeat pekerdjaan itoe maskipoen dikatahoeinja dengan tantoe bahoea pelawanannja itoe akan menarik dia kadalam hoekoeman dengan memboeat pekerdjaan hina (dwangarbeid) ?

Djikalau wang bea (hoofdelijk belasting) f 6.50 tiada berat pada saorang Minahassa, apa sebabnja sasatahoean beratoes-ratoes soerat paksa (dwangschrift) dikaloerkan deri kantoor landraad di Menado boeat orang-orang jang berhoetang bea, sahingga harta benda deri orang-orang berhoetang itoe haroes didjoeal oleh pemarentah negeri dengan harga jang terlaloe moerah-akan membajar hoetang bea itoe?

Pada beberapa tahoen jang baharoe laloe ada beberapa orang deri negeri P. soedah dihoekoemkan oleh saorang toean Magistraat sebab marika itoe soedah membawa kaberatannja tentang tanah-tanahnja poesaka jang soedah dimasoekkan dalam garisan aanvraag vergunning deri satoe Mijnbouw-Maatschappij.

Demikian poela beberapa orang deri negeri R. soedah mendapat hoekoeman jang demikian djoega sebab marika itoe soedah memboeka kebon dalam tanahnja poesaka jang soedah termasoek dalam aanvraag vergunning deri satoe Mijnbouw-Maatschappij.

Bolehkah orang jang mendapat hoekoeman demikian merasa senang akan hoekoeman jang tiada adil itoe?

Pada waktoe soerat circulaire deri toean Resident Menado tt.26 hb Mei no.2345 jang berboenji: ’’Nogmaals wordt hierbij in herinneringen gebracht, dat gronden enz., die kennelijk verlaten zijn niet meer tot de zoogenaamde pahsini-gronden kunnen gerekend worden, doch weder deel uitmaken van het staatsdomein’’; dimaloemkan kapada orang boemi poetra maka terdengarlah beriboe orang mengatakan: ‘’Lebih baik mati deri pada hilang tanah poesaka.’’

Bolehkah perbahasaan ini terbit deri dalam moeloet orang jang berhati senang, apabila tanahnja dirampas? Sakali kali tidak! Karena sasaorang Minahassa tahoe bahoea atoeran itoe tiada sapadan dengan adat biasa ditanah Minahassa, dan masing-masing orang Minahassa terlaloe amat bertjinta tanahnja, baik tanah jang ditoempasnja sendiri, baik tanah poesaka jang didapatnja deri pada iboe bapanja dan nenek mojangnja.

Tambahan poela sebab sasaorang Minahassa santiasa menghormati dan sakali-kali tiada boleh meninggalkan adat kabiasaan nenek mojangnya tentang tanah pahsini itoe, melainkan ada didalam fikirannja santiasa, bahoea tanah-tanah jang satoe kali soedah ditoempasnja itoe tinggal salama-lamanja kapoenjaannja.

Haknja atas tanah demikian sadja boleh berpindah kapada anak-anak tjoetjoenja atau kapada orang jang soedah membeli tanahnja itoe, dan barang orang, siapa djoegapoen tiada boleh berkoesa merampas haknja atas tanah terseboet meskipoen tanah itoe lama soedah terbiar dan soedah beroebah mendjadi rimbah poela.

Lagi satoe kalimat dalam karangan toean L.A.Manoppo: ‘Katjoeli djika ada sapotong tanah jang soedah ditinggalkan oleh orang jang berhak diatas tanah ini, dan kombali soedah bertoemboeh pohon-pohon kajoe besar hingga tanah itoe soedah djadi tanah hoetan poela maka itoelah poela mendjadi tanah domein menoeroet atoeran sekarang ini.’’

Maka kami heiran soengoeh-soenggoeh, bahoea toean L.A.Manoppo itoe boleh menoelis demikian sedang toean itoe djoega tahoe baik-baik bahoea itoe boekan adat kabiasaan tanah Minahassa, dan sasaorang Minahassa tantoe sakali-kali tiada boleh menerima atoeran itoe, katjoeali orang-orang Minahassa jang koerang ingatan atau jang hendak memboeat chijanat kapada bangsanja orang Minahassa.

Pada rasa hati kami koerang goenanja menoelis ini dalam soerat-chabar sebab kami tahoe bahoea soerat-chabar boekan hakim jang dapat memoetoeskan dan menetapkan dan memeliharakan hak-hak kami orang Minahassa, melainkan toean-toean pembesar kaperentahan jang dapat melakoekan itoe.

Akan tetapi welakinpoen karangan ini tertoelis djoega dalam soerat chabar, maka kami harap bahoea hal achwal jang tertoelis ini akan boleh djoega masoek dalam ingatan toean-toean pembesar kaperentahan.

Achirnja kami koentjikan karangan ini dengan mengoetjap beriboe-riboe sjalam dan sjoekoer kapada toean-toean kapala di Minahassa jang terhormat jang telah menjampeikan kasoesahan kami bala-balanja kapada toean van Kol jang terhormat di tanah Wolanda, dan djoega kami menjampeikan beriboe-riboe sjalam dan sjoekoer kapada toean van Kol jang terhormat, jang telah menjatakan kasihan hatinja akan kami orang Minahassa dan telah membitjarakan hal achwal kasoesahan kami di dalam Madjelis Tweede Kamer der Staten Generaal itoe, dengan pengharapan bahoea toean van Kol dan toean-toean lain jang djoega ada berkasihan hati dengan kaum Minahassa akan membelandjakan koeatnja pada hak-hak kami, akan mendjadi kasenangan kami orang Minahassa.

Dengan nama orang Minahassa

O.Rondornoewoe,
Menanggong pekerdjaan heerendienst di Minahassa.



*). repro De Tijd, KITLV Digital Media Library dan koleksi Bode Talumewo.


 BAHAN OLAHAN
Delpher-Kranten
Bataviaasch Nieuwsblad, 13 Desember 1902.
De Locomotief, 28 November 1901, 15 April 1902.
De Tijd, 27 November 1902.
Leeuwarder Courant, 27 November 1902.
Soerabaiasch-Handelsblad, 5 Februari 1902, 12 Februari 1902, 28 Oktober 1903.
Ensiklopedia Tou Manado